Mohon tunggu...
Veranita Libra
Veranita Libra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Ulasan Bumi Manusia

26 Februari 2016   23:23 Diperbarui: 26 Februari 2016   23:54 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buku tetralogi yang berjudul “Bumi Manusia” karya Pramoedya Ananta Toer, setelah itu dilanjutkan lewat bukunya yang berjudul “Anak Semua Bangsa” lalu “Jejak Langkah” dan yang terakhir berjudul “Rumah Kaca” namun yang akan saya ulas disini adalah buku pertamanya yang berjudul Bumi Manusia. Buku yang mengandung unsur sejarah ini adalah buku tetralogi yang pertama kalinya saya baca dan membuat saya tertarik. Sejujurnya pun, saya ini jarang membaca buku terutama tentang sejarah. Namun, buku beliau ini berhasil membuat saya tertarik mengikuti jalan ceritanya, alhasil tidak begitu membutuhkan waktu lama sudah dapat membacanya hingga habis. Lagipula, tak hanya diceritakan mengenai era sejarahnya saja tetapi juga mengandung unsur roman di dalamnya.

Dalam buku tersebut, terdapat beberapa tokoh yang membuat saya tertarik. Minke, ia merupakan tokoh utama dalam cerita ini, ia adalah seorang pribumi yang baik hati,pantang menyerah, juga pandai dalam belajar,menulis, serta mencuri hati seorang perempuan. Tetapi dari sifatnya yang baik, terkadang ia diceritakan memiliki pandangan negatif terhadap orang lain. Ia juga dikenal sebagai orang berpendidikan karena bersekolah di HBS dan banyak mengetahui tentang hal yang berhubungan dengan Eropa. Walaupun begitu, ia seorang yang nasionalis dan juga tidak memandang rendah bangsa lain.

Minke ini sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan, berpikir sebelum bertindak.  Ia memakai pemikirannya dengan pintar di saat yang tepat, ia juga tidak mudah terhasut oleh dengaran orang. Saat bertemu dengan keluarga Mellema, pastinya belum saling mengenal, namun keluarga Mellema adalah keluarga yang baik terhadap Minke, dari awal menemuinya saja, keluarga Mellema sudah menyukai Minke. Entah karena ia pribumi atau hal lainnya. Menurut saya, apalagi di saat diceritakan bagaimana keluarga Mellema  menolong Minke dan ia boleh menginap di kediaman Mellema. Memang Minke tidak diceritakan seperti apa saat itu, tetapi yang pasti ia juga bukan orang yang polos. Mungkin jika saya sebagai Minke yang merupakan orang asing pastinya berpikir dulu dan tidak boleh ceroboh, walau kenyataan tidak terjadi apa-apa.

Minke memakai nama “Max Tollenaar “ yang  namanya dikenal sebagi penulis  artikel dan menyebarkan iklan di koran. Ia pun sudah menghasilkan berbagai tulisannya, Minke itu sebenarnya hebat, padahal masih pelajar. Saya memaknai hal ini sebagai hal positif, karena hal ini berguna pada kenyataannya, ini juga dapat memotivasi kita dalam hal menulis.

Minke memiliki seorang guru, Magda Peters, sepertinya guru ini  yang telah menginspirasinya dalam hal menulis, karena itu, ia jadi sangat tertarik pada ilmu pengetahuan daripada ilmu lain yang baginya belum pasti. Dan ini jugalah merupakan hal yang bagus, ada guru yang seperti Magda yang tahu bagaimana membuat muridnya senang akan belajar ilmu, keteladanannya sebagai seorang guru ini sangat patut dihargai dan dilihat banyak orang.

Minke juga menyukai seorang perempuan. Perempuan ini diceritakan sangat cantik dan Ia bernama Annelies Mellema. Minke pertama kali bertemu dengan Annelies ketika temannya yang bernama Robert Suurhof mengajaknya ke suatu acara. Minke juga bertemu dengan mamanya Annelies yang bernama Nyai Ontosoroh yang adalah nama panggilan. Di saat itulah Minke bertemu dengan keluarga Mellema pertama kalinya. Ia pun juga bertemu dengan ayahnya Annelies, Herman Mellema dan kakak laki-lakinya, Robert Mellema yang tidak menyukai dan sangat membencinya. Seiring berjalannya waktu, Minke pun semakin mengenal Annelies dan sifat dibalik kecantikannya seperti apa. Pada awalnya, Minke pun tak menyangka jika ia akan menjalin hubungan dengan Annelies. Namun apa daya jika saling menyukai, dicerita mereka akhirnya akan menikah.

Annelies Mellema, Ia seorang perempuan yang sangat cantik dan anggun seperti gadis Eropa zaman dahulu. Tetapi itu hanya dilihat dari bentuk fisiknya saja. Padahal, sifat yang sebenarnya ia sangat manja terutama dengan Minke, namun sifat manjanya itu pun hanya ia tunjukkan kepada orang-orang yang ia sayangi, yaitu Minke dan mamanya, Nyai Ontosoroh.

Sifat manja, kekanak-kekanakkan Annelies ini bisa dibilang tak jelek, karena dibalik ini semua ternyata Annelies pernah mengalami pengalaman yang buruk di masa kecilnya, apalagi ada sangkut pautnya dengan apa yang terjadi di keluarganya. Saat kecil, Annelies pernah diperkosa oleh kakak kandungnya sendiri, Robert Mellema. Ia pun juga menceritakan hal itu kepada Minke dan tentu setelah mendengar hal itu saja, nama Robert Mellema sudah terdengar buruk apalagi setelah apa yang sudah dilakukannya.

Annelies ini seorang penyayang, ia sangat menyayangi Nyai dan Minke, baginya mereka adalah orang yang berharga. Hubungan Annelies dan Minke yang sudah berjalan dengan lama tiba-tiba muncul sesuatu dan membuat berantakan. Minke pernah harus pergi dari kediaman Mellema karena dipanggil oleh Ayahnya, ada juga saat Minke harus bersembunyi dari Robert Mellema yang dibantu oleh Darsam. Karena terlalu lama berpisah, akhirnya membuat Annelies jatuh sakit. Hal ini sebenarnya terdengar sangat berlebihan.

Selain itu ada tokoh yang bernama Darsam, ia seorang Madura yang dulunya pernah ditolong Nyai, hingga sekarang ia selalu setia kepada Nyai terutama untuk melindunginya. Darsam ini adalah diceritakan memiliki fisik dengan tubuh yang besar dan gagah serta sangat kuat, karena Robert Mellema saja takut dengannya. Minke saja awalnya menganggap Darsam adalah orang yang seram, dengan melihat dari wajahnya serta selalu membawa senjata untuk berjaga-jaga. Bagaimanapun semua orang yang melihat pasti takut dan kalau sampai kena masalah dengannya jangankan bisa ditembak mati.

Namun walau wajah dan tubuh fisik yang dimiliki Darsam ini, sifatnya bisa diteladani dari kesetiaan dan kebaikan hati terutama melindungi orang yang harus dilindunginya. Darsam siap dalam segala hal dan sifatnya yang tidak takut apapun membuat ia sebagai tokoh yang tidak boleh ditinggalkan, walaupun perannya hanya sedikit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun