Untuk itu kita dapat mengetahui bahwa Psikologi Islam adalah citra manusia sesuai dengan ajaran Islam untuk mempelajari pola keunikan dan pola perilaku manusia sebagai ungkapan pengalaman interaksi dengan diri sendiri, lingkungan sekitar, dan pengalaman kerohanian dengan tujuan mengembangkan kesehatan mental dan meningkatkan kualitas keberagamaan.
Adapun  kegunaan psikologi Islam yaitu untuk mengembangkan kesehatan mental manusia dan menata perilaku keimanan dan ketakwaan kepada Allah.Â
Dimana kedua hal tersebut saling mempengaruhi. Oleh karena itu, psikologi Islam berguna untuk menyehatkan kedua aspek tersebut.
Di dalam Al-Qur'an telah diatur bahwa manusia itu lebih luhur dan ghaib dari pada apa yang dapat didefinisikan dengan kata-kata tersebut. Ia memiliki potensial dalam dirinya, yang menjadikanya dalam bahasa Al-qur'an makhluk unik, berbeda dari yang lain.Â
Dalam Islam kepribadian (personality), dalam study keislaman lebih dikenal dengan term al-syakhshiyah. Syakhshiyah, berasal dari kata syakhsh  yang berarti "priba-di". Kata itu kemudian diberi ya'nisbah sehingga menjadi kata benda buatan (masdar shina'iy) syakhshiyah yang berarti "kepribadian".Â
Dalam literature keislaman modern, term syakhshiyah telah banyak digunakan untuk menggambarkan dan menilai kepribadian individu. Sebutan syakhshiyah al-muslim yang memiliki arti kepribadian orang islam. Dari keseluruhan itu menghasilkan struktur kepribadian seseorang didalam islam yang dapat dilihat atau ditentukan antara lain dari:Â
Pertama, substansi jasad yang merupakan aspek diri manusia yang terdiri atas struktur organisme fisik. Manusia merupakan makhluk biotik yang unsur-unsur pembentukan materialnya bersifat proporsional antara keempat unsur tersebut, sehingga manusia disebut sebagai makhluk yang terbaik penciptaanya.Â
Kedua, substansi rohani yang menunjukkan psikologis manusia yang menjadi esensi keberadaannya, baik di dunia ataupun di akhirat. Sebagai substansi yang esensial, ruh membutuhkkan jasad untuk aktualisasi diiri, bukan sebaliknya. Ruh yang menjadi perbedaan antara eksistensi manusia dengan makhluk lain.Â
Ketiga, substansi nafsani yang memfokuskan kepada akal, cita rasa, serta emosi seseorang di dalam berkehidupan.
Maka peranan Islam mengenai psikologi dalam ruang lingkup kehidupan ini memiliki hubungan yang erat. Dimana psikologi digunakan untuk mengembangkan serta mengkaji kesehatan mental manusia dan menata perilaku keimanan dan ketakwaan kepada Allah.Â