Mohon tunggu...
Vera FebriyanaJumita
Vera FebriyanaJumita Mohon Tunggu... Administrasi - UIN'17

economics development'17

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Peranan Islam Mengenai Psikologi dalam Ruang Lingkup Kehidupan

9 Juli 2019   22:06 Diperbarui: 22 April 2021   13:37 1059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengetahui psikologi dalam ruang lingkup kehidupan berdasarkan pandangan Islam (Sumber : markus winkler via unsplash.com)

"Mengetahui psikologi dalam ruang lingkup kehidupan berdasarkan pandangan Islam"

Dibuat oleh:

Vera Febriyana Jumita (11170840000017)

Ekonomi Pembangunan (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Pentingnya kepribadian dalam kehidupan adalah bagaimana cara menggambarkan perilaku, watak ataupun pribadi seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. 

Pada masa sekarang kepribadian seseorang dapat berubah-rubah secara cepat akibat perkembangan zaman yang semakin pesat.

Di dalam Islam seluruh aspek kehidupan telah diatur baik dari tingkah laku, keadaan jiwa, serta kepribadian mengenai kepercayaan diri untuk menunjukkan sikap berserah diri guna wujud pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa. 

Dengan adanya hal tersebut mendorong kita untuk mempelajari pentingnya peranan Islam mengenai psikologi dalam ruang lingkup kehidupan.

Psikologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu psyche dan logos. Psyche berarti jiwa, sedangkan logos berarti ilmu. Secara bahasa, psikologi merupakan ilmu yang mempelajari sesuatu yang bersifat abstrak, yaitu jiwa. Dalam Islam, istilah "jiwa" disamakan dengan istilah an-nafs atau ar-ruh. 

Maka psikologi dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Arab menjadi ilmu an-nafs atau ilmu ar-ruh. Adapun pengertian Islam dalam bahasa Arab yaitu al-islam, yang artinya agama yang mengimani satu Tuhan yaitu ALLAH.

Kata "islam"  berasal dari Bahasa Arab aslama-yuslimu dengan arti tunduk dan patuh, berserah diri, menyerakhan, memasrahkan, mengikuti, masuk dalam kedamaian, keselamatan, atau kemurnian. Secara istilah, Islam bermakna penyerahan diri sepenuhnya, ketundukan, dan kepatuhan kepada Tuhan.

Untuk itu kita dapat mengetahui bahwa Psikologi Islam adalah citra manusia sesuai dengan ajaran Islam untuk mempelajari pola keunikan dan pola perilaku manusia sebagai ungkapan pengalaman interaksi dengan diri sendiri, lingkungan sekitar, dan pengalaman kerohanian dengan tujuan mengembangkan kesehatan mental dan meningkatkan kualitas keberagamaan.

Peranan Islam Mengenai Psikologi dalam Ruang Lingkup Kehidupan
Peranan Islam Mengenai Psikologi dalam Ruang Lingkup Kehidupan
Ruang lingkup psikologi islam juga meliputi informasi tentang hal ihwal kejiwaan manusia, seluk-beluk batiniah, dan solusi rohani yang mengacu pada aturan normatif Islam. 

Adapun  kegunaan psikologi Islam yaitu untuk mengembangkan kesehatan mental manusia dan menata perilaku keimanan dan ketakwaan kepada Allah. 

Dimana kedua hal tersebut saling mempengaruhi. Oleh karena itu, psikologi Islam berguna untuk menyehatkan kedua aspek tersebut.

Di dalam Al-Qur'an telah diatur bahwa manusia itu lebih luhur dan ghaib dari pada apa yang dapat didefinisikan dengan kata-kata tersebut. Ia memiliki potensial dalam dirinya, yang menjadikanya dalam bahasa Al-qur'an makhluk unik, berbeda dari yang lain. 

Dalam Islam kepribadian (personality), dalam study keislaman lebih dikenal dengan term al-syakhshiyah. Syakhshiyah, berasal dari kata syakhsh  yang berarti "priba-di". Kata itu kemudian diberi ya'nisbah sehingga menjadi kata benda buatan (masdar shina'iy) syakhshiyah yang berarti "kepribadian". 

Dalam literature keislaman modern, term syakhshiyah telah banyak digunakan untuk menggambarkan dan menilai kepribadian individu. Sebutan syakhshiyah al-muslim yang memiliki arti kepribadian orang islam. Dari keseluruhan itu menghasilkan struktur kepribadian seseorang didalam islam yang dapat dilihat atau ditentukan antara lain dari: 

Pertama, substansi jasad yang merupakan aspek diri manusia yang terdiri atas struktur organisme fisik. Manusia merupakan makhluk biotik yang unsur-unsur pembentukan materialnya bersifat proporsional antara keempat unsur tersebut, sehingga manusia disebut sebagai makhluk yang terbaik penciptaanya. 

Kedua, substansi rohani yang menunjukkan psikologis manusia yang menjadi esensi keberadaannya, baik di dunia ataupun di akhirat. Sebagai substansi yang esensial, ruh membutuhkkan jasad untuk aktualisasi diiri, bukan sebaliknya. Ruh yang menjadi perbedaan antara eksistensi manusia dengan makhluk lain. 

Ketiga, substansi nafsani yang memfokuskan kepada akal, cita rasa, serta emosi seseorang di dalam berkehidupan.

Maka peranan Islam mengenai psikologi dalam ruang lingkup kehidupan ini memiliki hubungan yang erat. Dimana psikologi digunakan untuk mengembangkan serta mengkaji kesehatan mental manusia dan menata perilaku keimanan dan ketakwaan kepada Allah. 

Kajian Islam yang berhubungan dengan aspek-aspek dan perilaku kejiwaan manusia, agar secara sadar manusia dapat membentuk kualitas diri yang lebih sempurna dan mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun