Mohon tunggu...
Veraditias Apriani
Veraditias Apriani Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Sedang belajar...

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Ketika Tempat Wisata Terlalu Ramai, Kadang Tak Seru Lagi

15 Januari 2019   10:39 Diperbarui: 16 Januari 2019   00:27 1298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nggak ada, Mbak. Pengunjungnya mbludak, Mbak. Banyak rombongan dari luar Jawa soalnya."

Saya dan teman saya pun memutuskan untuk pulang. Sudah tak ada apa-apa lagi. Bahkan ketika sampai pada penjual cinderamata dekat pintu keluar, pun seorang bapak-bapak bertanya, "Sudah ndak dapat apa-apa ya, Mbak?"

"Nggih, Pak," jawab saya sambil tersenyum sesopan mungkin meski hati kesal.

"Pengunjung ndak seperti biasanya, Mbak. Tempat saya aja Minggu besok pas buka lagi, sudah ada yang pesan gantungan kunci banyak. Lha saya jadi harus produksi lebih banyak lagi."

Pukul 9 saya mulai meninggalkan Pasar Papringan. Lagi-lagi jangan ditanya. Kalau masuk saja susah, keluar rupanya semakin susah. Kendaraan-kendaraan yang sudah terparkir di dalam, susah untuk keluar karena masih banyak antrian yang akan masuk.

Sungguh kasihan para wisatawan dari luar kota. Belum juga masuk, pasar sudah habis-habisan. Para penjual pun tak ada yang menambah stok ketika saya tanya. Meski masih pukul 9 sementara seharusnya tutup jam 12.

Hal ini menjadi evaluasi bagi pengelola dan juga para pedagang supaya pada bukaan selanjutnya, stok dagangan ditambah lagi untuk antisipasi agar tidak 'kaget' ketika pengunjung membludak. Selain itu, tempat parkir juga mungkin dapat diatur serapi mungkin supaya jalanan tidak macet berkepanjangan.

Bagi wisatawan sendiri, ada baiknya memperkirakan waktu kunjungan ke sana. Apabila dari luar kota, bisa kita perkirakan sendiri sampai Pasar Papringan jam berapa. Jika sudah sekitar jam 8 atau 9, lebih baik beralih tujuan.

Atau bisa juga sebelumnya merencanakan untuk menginap dengan koordinasi pada pengelola. Pengelola bahkan sudah menyediakan contact person apabila ada rombongan yang ingin reservasi terlebih dahulu.

Kadang ketika tempat yang kita kunjungi terlalu ramai dan padat, meski sudah datang jauh-jauh, jadi tak seru lagi dan sedikit mengubah suasana hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun