Pada tahap awal pengujian substantive terhadap piutang usaha, pengujian analitik dimaksudkan untuk membantu auditor dalam memahami bisnis klien dan dalam menemukan bidang yang memerlukan audit lebih intensif. Untuk itu auditor melakukan pertimbangan perhitungan berbagai ratio. Ratio yang telah dihitung tersebut kemudian diandingkan dengan banyak auditor, misalanya ratio tahun lalu, tentang ratio industry, atau ratio yang dianggarkan.
3. Â Â Pengujian terhadap transaksi rinci
Auditor harus melakukan pengujian substantive terhadap transaksi rinci mendebit dan mengkredit akun piutang usaha dan pengujian pisah batas ynag digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan akun tersebut:
1) Â Periksa sampel transaksi yang tercatat dalam akun piutang usaha ke dokumen yang mendukung timbulnya transaksi tersebut.
2) Â Periksa pendebitan akun piutang kedokumen pendukung: faktur penjualan, laporan pengiriman barang, dan order penjualan.
3) Â Periksa pengkreditan akun piutang kedalam dokumen pendukung: bukti kas masuk, memo kredit untuk retur atau penghapusan piutang.
4) Â Lakukan verifikasi pisah batas (Cutoff) transaksi penjualan dan retur penjualan.
4. Â Â Pengujian terhadap saldo akun rinci
Pengujian terhadap saldo akun rinci dalam siklus penghapusan difokuskan ke saldo piutang usaha dan akun penilaiannya (akun cadangan kerugian piutang usaha) dengan tujuan untuk memverifikasi:
1) Â Keberadaan atau keterjadiaan
2) Â Kelengkapan