Mohon tunggu...
vepy agustina
vepy agustina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

amazing story

Selanjutnya

Tutup

Money

Tugas Teori Akuntansi Prof. Dr. Apollo - Definisi Expense, Pengukuran dan Penyajian, PSAK 26: Biaya Pinjaman

9 Mei 2020   20:08 Diperbarui: 9 Mei 2020   20:24 10520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

PENGERTIAN EXPENSE (BEBAN)

Expense (Beban) adalah aliran kas yang keluar untuk barang atau jasa. Dalam arti luasnya espense (beban) adalah semua biaya yang sudah habis masa berlaku nya yang dapat dikurangi dengan pendapatan.

Beban dapat terjadi karna adanya 2 sebab, yaitu : pertama, yang terdapat dari cost (biaya) yang sudah expired (masa berlaku habis) dan yang kedua, karna penggunaannya (beban) muncul dan hadir pada saat kita sudah melakukan pemakaian tertentu atau utilitas.

Menurut IAI : beban atau expense adalah suatu penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau dapat berkurangnya aktiva atau terjadinya suatu kewajiban yang dapat mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada si penannam modal.

Akuntan sendiri telah mendefinisikan biaya itu sendiri sebagai nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan, untuk memperoleh suatu manfaat.

Beban (expense) adalah sebagai penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode dalam arus keluar atau berkurangnya didalam akuntansi. Atau adanya kewajiban yang berakibat adanya penurunan ekuitas yang tidak menyangkut dalam pembagian penanaman modal.

Sebagai contoh , pembelian bahan baku secara tunai karna adanya aktiva bersih tidak terpengaruh dan tidak ada beban yang dapat diakui. Dan sumber daya perusahaan hanya dapat diubah dari suatu kas menjadi persediaan bahan baku.

Ketika perusahaan menjual bahan baku yang sudah diolah menjadi barang siap jadi, biaya dari bahan baku dibukukan sebagai beban yang dilaporkan kepada Laba Rugi.

KARAKTERISTIK BEBAN 

Terdapat tiga karakteristik beban di dalam akuntansi :

  • Adanya penurunan aktiva (Asset)

Beban akan timbul bila terjadinya transaksi yang mengakibatkan pengurangan atau penutunan suatu aktiva atau dapat menimbulkan aliran keluar dari manfaat ekonomi. Jika terjadi pemakaian bahan baku yang barang nya belum terjual atau dijual maka tidak dapat dikatakan sebagai suatu beban, melainkan sebagai biaya. Dan apabila pemakaian aktiva sudah digunakan untuk segala keperluan untuk barang maka sudah bisa dikatakan atau sudah berhasil terjual baru dapat dikatakan sebagai beban.

  • Aktivitas yang membentuk operasi utama yang berkelanjutan/ terus menerus

Tidak semua penurunan aktiva dapat dikatakan sebagai beban, agar dapat terjadi maka harus ada kaitannya dengan suatu kegiatan utama perusahaan yang continue. Kegiatan utama perusahaan itu sendiri adalah yang bada kaitannya dengan sutau proses produksi dan pengiriman barang. Beban itu sendiri adalah penurunan aset yang berkaitan dengan jenis operasi, bukan dengan investasi atau pendanaan.

  • Kenaikkan kewajiban

Jika terdapat suatu keadaan dimana sebuah perusahaan telah memanfaatkan barang dan jasa dengan baik dan kejadian sebelumnya tidak mengakui sebagai sebuah aset atau belum mengakui kewajiban sebagai penggunaan suatu barang atau jasa yang dikuasai pihak lain, maka di sebut kewajiban.

JENIS-JENIS BEBAN

1)    Beban usaha

Beban-beabn yang ada secara langsung maupun ada secara tidak langsung yang berhubungan dengan suatu aktivitas usaha pokok yang ada di perusahaan.

       Ada beberapa golongan beban usaha, yaitu :

  • HPP (Harga Pokok Penjualan) : harga pokok atau harga yang di bandrol untuk barang yang akan dijual selama dalam periode akuntansi.
  • Beban penjualan : beban yang berhubungan dengan suatu  usaha memperoleh pendapatan dari si pembeli dan usaha dalam melayani pelanggan.
  • Dan beban administrasi.

2)   Beban yang terdapat diluar usaha

  • Beban itu sendiri keluar atau timbul akibat adanya aktivitas yang ada atau yang dilakukan di luar usaha pokok perusahaan.

PENGAKUAN BEBAN

Beban/biaya pada dasarnya memiliki kedudukan yang penting yaitu sebagai aktiva (jasa), dan sebagai beban pendapatan(biaya). Dalam proses pembebanan cost (biaya) pada umumnya merupakan sebagai proses pemisahan cost itu sendiri (biaya).

Di dalam laporan Laba Rugi beban diakui sebagai :

  • Adanya suatu penururan dari aktiva tetap yang digunakan oleh suatu perusahaan.
  • Terdapat proses produksi agar dapat menghasilkan suatu barang dan atau jasa.
  • Adanya kewajiban perusahaan yang terdapat dalam karyawan misal : pembayaran gaji karyawan dan upah karyawan.
  • Terdapat kewajiban perusahaan yang tanpa diiringi dengan perolehan aktiva, misal : garansi suatu produk, dan pembayaran bunga pinjaman.

Apabila suatu cost dapat ditangguhkan pembebanannya sebagai suatu biaya, maka cost harus memiliki kriteria sebagai berikut :

  • Dapat memenuhi manfaat ekonomi dimasa mendatang  dan dapat dikendalikan oleh perusahaan yang dimana transaksinya terjadi dimasa lalu.
  • Aktiva dapat dinikmati oleh entitas yang menguasai apabila memungkinkan bahwa manfaat ekonomi dimasa mendatang terbilang mencukupi.
  • Manfaat itu sendiri dapat diukur dengan andal.

PENGUKURAN BEBAN

Pengukuran beban/biaya sama dengan penilaian aktiva dan diukur atas jumlah rupiah yang digunakan untuk penilaian suatu aktiva atau hutang. Dan pengukuran biaya dapat didasari pada :

1.   Cost historis

Merupakan jumlah rupiah kas atau setara dengan yang dikorbankan untuk memperoleh aktiva. Dan pengukuran biaya atau cost hitoris biasa digunakan untuk untuk jenis aset atau aktiva seperti peralatan, gedung,dll.

2.   Cost pengganti (replacement cost)

Biasanya menunjukkan jumlah dari rupiah harga petukaran yang harus dikorbankan dimasa sekarang pada suatu entitas untuk mendapatkan aktiva yang sama atau sejenis dalam kondisi yang sama. Contohnya penilaian persediaan.

3.   Cash equivalent (setara kas)

Jumlah rupiah pada kas yang biasanya direalisir yang menggunakan cara dengan menjual setiap jenis aktiva yang ada di pasar bebas didalam kondisi perusahaan yang normal. Biasanya berdasarkan pada pencatatan harga pasar barang bebas dan sejenis dalam keadaan dan kondisi yang sama atau sejenis. Dan untuk pencatatan beban itu sendiri yang akibatnya dari penyusutran (depresiasi). Nilai yang dicantumkan juga masuk ke dalam beban sebagai nilai selisih dan nilai wajar dengan nilai buku.

Di dalam akuntansi pencocokan antara beban dan pendapatan adalah merupakan sebgai fungsi utama. Namun walau begitu tetap saja sulit jika dilakukan karna ada hubungannya dengan penilaian akuntan

PENYAJIAN BIAYA / BEBAN

Pendekatan ini digunakan untuk menilai sebuah bangunan dengan cara memperhitungkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk membuat bangunan baru atau sebuah proyek baru yang nilainya dikurangi penyusutan.

Terdapat langkah-langkah dengan penerapan pendekatan biaya :

  • Untuk menentukan biaya bangunan untuk bangunan baru
  • Dapat memperkirakan seberapa besar depresiasi atau penyusutan bangunan itu
  • Agar mendapat nilai sebuah bangunan, biaya pembangunan untuk bangunan baru dengan cara di depresiasi (penyusutan).
  • Dapat menentukan nilai tanah dimana sebuah bangunan itu akan didirikan
  • Menambahkan nilai tanah dan nilai bangunan sehingga memperoleh nilai pasar wajar.

PSAK 26 : BIAYA PINJAMAN

Prinsip dasar dari biaya pinjaman itu adalah yang dapat dikaitkan secara langsung dengan sebuah perolehan, konstruksi, atau produksi aset sebagai bagian biaya dari perolehan suatu aset tersebut. Jika terjadi biaya pinjaman lainnya maka dapat diakui sebagai beban.

Ruang lingkup dari suatu entitas tidak disyaratkan untuk menerapkan sebuah pernyataan untuk biaya pinjaman dikaitakan dengan cara langsung secara perolehan, produksi, atau konstruksi dari :

  • Aset yang diukur pada saat nilai wajar
  • Persediaan yang telah diprosuksi dalam jumlah yang besar dan dengan dasar yang berulang.

Bunga dan biaya-biaya lain adalah termasuk biaya pinjaman yang ditanggung oleh entitas yang berhbungan dengan peminjaman dana. Biaya peminjaman itu sendiri mencangkup :

  • Dalam menghitung beban bunga metode yang diguanakan adalah suku bunga efektif
  • Sewa pembiayaan termasuk beban keuangan
  • Pinjaman dana dalam mata uang asing berasal dari selisih kurs yang diperlakukan sebagai biaya bunga atas penyesuaian.

Jika bergantung kepada keadaan, maka aset apa sajakah yang yang dapat dikualifikasikan ?

Yaitu aset persediaan, pabrik, fasilitas-fasilitas pembangkit listrik, aset tak berwujud dan proprtti investasi.

 

SUMBER :

https://manajemenkeuangan.net/pengertian-biaya-adalah/

https://www.slideshare.net/ichacmiley/expense-beban

http://uktibintiarifah.blogspot.com/2012/11/jenis-jenis-beban.html

http://shantycr7.blogspot.com/2013/05/pengertian-dan-pengakuan-biayabeban.html

https://accountingunsoed.org/accounting-standar-resume-psak-26/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun