Program ini berhasil meningkatkan pemahaman siswa secara signifikan. Setelah kegiatan, sebanyak 85% siswa mampu memahami nilai-nilai Pancasila dan konsep dasar sains dengan lebih baik. Selain itu, siswa menunjukkan keberanian bertanya, kepercayaan diri, serta antusiasme yang tinggi selama kegiatan berlangsung.
Salah satu penyelenggara, Annisa Amanda Maisyaroh mengungkapkan, “Kegiatan ini bukan hanya tentang mengajarkan sains atau Pancasila, tetapi juga tentang membangun rasa percaya diri dan keberanian siswa untuk berbicara dan bertanya.”
Harapan ke Depan
Dengan hasil yang positif, para penyelenggara berharap pendekatan ini dapat diterapkan di sekolah-sekolah lain untuk menciptakan generasi muda yang cerdas secara intelektual, bermoral, dan berintegritas. Program ini juga membuktikan bahwa nilai-nilai Pancasila dapat diajarkan secara praktis, misalnya:
- Sila Pertama: Menghargai ciptaan Tuhan melalui pelajaran sains.
- Sila Kedua: Menumbuhkan sikap adil dalam diskusi kelompok.
- Sila Ketiga: Mengembangkan kerja sama dalam tim.
- Sila Keempat: Mendorong musyawarah dalam mengambil keputusan.
- Sila Kelima: Membagi tugas secara adil dan bertanggung jawab.
Pendekatan pendidikan terpadu ini menunjukkan bahwa integrasi antara sains dan nilai-nilai kebangsaan dapat menjadi solusi untuk menghadapi tantangan pendidikan di era modern. Hal ini membuktikan pentingnya pendidikan holistik dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas tetapi juga berkarakter kuat.
Langkah kecil ini mungkin tampak sederhana, namun dampaknya diyakini dapat dirasakan secara berkelanjutan dan memberikan manfaat besar bagi pendidikan di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H