Mohon tunggu...
Veny PrimaKristiadi
Veny PrimaKristiadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Karyawan swasta

Saya sangat suka bercerita dan mengeksplor alam

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bijak mengelola Stres

2 Januari 2025   21:50 Diperbarui: 2 Januari 2025   21:37 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Menurut Wikipedia Stres adalah gangguan mental yang dialami seseorang akibat adanya tekanan. Tekanan ini muncul dari kegagalan individu dalam memenuhi kebutuhan atau keinginannya. Sumber tekanan bisa berasal dari dalam diri atau dari luar.

Beberapa ahli mendefinisikan stres sebagai:

  • Respon non-spesifik tubuh terhadap setiap tuntutan.
  • Kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang saat mencapai suatu kesempatan di mana terdapat batasan atau hambatan.
  • Ketidakseimbangan antara tuntutan (fisik dan psikis) dan kemampuan untuk memenuhinya. Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan tersebut dapat berdampak krusial.
  • Tanggapan seseorang, baik secara fisik maupun mental, terhadap suatu perubahan di lingkungan yang dianggap mengganggu dan menimbulkan rasa terancam.

 Ketika seseorang mengalami stress menghasilkan hormon kortisol. Hormon kortisol ini dapat merusak sel pada tubuh manusia.Itulah mengapa ketika seseorang mengalami stres akan mudah terserang penyakit.

Di zaman sekarang yang sudah maju dan serba cepat. Seseorang dituntut untuk bisa menjadi ahli dan terdepan. Namun kadang semua itu berbanding terbalik dengan kemampuan yang dimiliki seseorang tersebut. Sehingga sering kali membuat seseorang menjadi stres. Beberapa cara dapat dilakukan agar kita sebagai manusia dapat bijak dalam mengelola stres.

1. Pisahkan waktu untuk pekerjaan dan kehidupan pribadi dan buatlah waktu seefektif mungkin. 

2. Tetapkan skala prioritas mana hal yang harus didahulukan.

3.Tetap terhubung dengan seseorang yang dapat memberikan dukungan emosional seperti keluarga, sahabat atau orang terkasih.

4. Tidak begadang dan tidur yang cukup

5. Makan makanan yang sehat dan bergizi 

6. Ambil waktu jeda untuk diri sendiri untuk membaca buku, mendengarkan musik atau melakukan hobi.

7. Jika memang sudah sangat terasa berat jangan ragu untuk meminta bantuan dan bicaralah  pada layanan kesehatan.

Terkadang stres hadir karena Ekspektasi yang kita buat tidak sebanding dengan realita yang terjadi. Bahkan seringkali fokus pada hal- hal yang tak bisa kita kendalikan. Tidak ada salahnya kalau kita mulai menerapkan dikotomi kendali ,prinsip stoicisme dalam ilmu Filsafat.

Filosofi Stoicisme telah ada sejak Yunani Kuno lebih dari dua ribu tahun yang lalu. Ajaran-ajaran Stoic dianggap relevan dalam membantu orang-orang menghadapi kehidupan yang penuh dengan ketidakpastian, stres, dan kecemasan. Salah satu konsep dalam Stoicisme yang menjadi landasan kebahagiaan menurut para filsuf Stoic adalah dikotomi kendali. Konsep ini, yang paling banyak diajarkan oleh Epictetus, seorang filsuf Stoik asal Romawi, mengajarkan bahwa kunci kebahagiaan terletak pada kemampuan seseorang untuk membedakan antara apa yang berada dalam kendalinya dan apa yang berada di luar kendalinya. Dengan fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan dan menerima dengan lapang dada hal-hal yang tidak dapat kita ubah, kita dapat menjalani hidup yang lebih damai dan bermakna. Dikotomi kendali adalah prinsip Stoik yang membagi segala sesuatu dalam hidup menjadi dua kategori: hal-hal yang berada dalam kendali kita dan hal-hal yang berada di luar kendali kita. Epictetus, dalam bukunya yang terkenal Enchiridion, menekankan bahwa kebahagiaan dan ketenangan batin hanya dapat dicapai dengan memahami perbedaan ini.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun