Mohon tunggu...
Veny Aritonang
Veny Aritonang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hello! Welcome!

Menjadi penulis adalah impian masa kecil saya yang tidak pernah dan tidak bisa hilang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Si Kucing dan Sebuah Perenungan

5 Januari 2022   11:26 Diperbarui: 5 Januari 2022   11:44 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa salah Si Kucing yang tidak memilih lahir sebagai kucing liar? Apa yang sudah diperbuat kucing saya sehingga ia layak hidup bak anggota keluarga kerajaan, selain karena ia terlahir sebagai kucing ras yang cantik?

Saya termenung. Privilege. Di dalam kehidupan kucing pun ternyata ada yang namanya privilege.

Sebuah ide terlintas. Bila saya merasa kasihan dengan Si Kucing, mengapa tidak saya pelihara saja dia? 

Namun, Si Kucing terbiasa hidup liar, jadi saya sangsi ia bisa menyesuaikan diri di dalam rumah. Ia juga adalah kucing tua dengan masalah kesehatan yang mengkhawatirkan dan saya tidak mau repot mengurusnya.

Pada akhirnya, karena tidak ingin merasa bersalah kepada Si Kucing, saya memilih untuk tidak jadi memelihara kucing lucu. Hidup berjalan sebagaimana adanya saja, dengan Si Kucing yang kerap mengeong dan saya yang memberinya makan sesekali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun