Mohon tunggu...
Veny Feriani
Veny Feriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Akan indah pada waktunya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Teori Psikososial Erik Erikson dan Perbandingan dengan Teori Lainnya

23 Oktober 2024   11:35 Diperbarui: 23 Oktober 2024   19:25 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

    PPADUAN LENGKAP UNTUK PROFESIONALl DAN PELAJAR ANAK USIA DINI


      Erik Erikson menciptakan teori perkembangan psikososial, yang merupakan bagian dari bidang psikologi perkembangan. Teori ini terdiri dari delapan tahap yang mencakup seluruh rentang kehidupan manusia , dari masa bayi hingga dewasa akhir.
Setiap tahapan terkait krisis atau konflik psikososial tertentu harus diselesaikan oleh individu. Penyelesaian krisis ini secara sukses menghasilkan perkembangan yang sehat , sementara krisis yang tidak terselesaikan dapat menyebabkan kesulitan di kemudian hari.

Teori Erikson telah diterapkan secara luas pada pendidikan anak usia dini dan digunakan untuk memahami kebutuhan dan perkembangan anak. Teori ini menyediakan kerangka kerja untuk:
-Membuat kurikulum yang sesuai dengan usia
-Merancang strategi manajemen kelas yang efektif
-Mendukung pertumbuhan sosial dan emosional anak

Konsep kunci dalam teori Erikson meliputi:
-Kepercayaan vs Ketidakpercayaan (masa bayi)
-Otonomi vs Rasa Malu dan Keraguan (masa balita)
-Inisiatif vs Rasa Bersalah (prasekolah)
-Industri vs Inferioritas (usia sekolah)
-Identitas vs Kebingungan Peran (masa remaja)Panduan Lengkap untuk Profesional dan Pelajar Anak Usia Dini

     Erik Erikson menciptakan teori perkembangan psikososial, yang merupakan bagian dari bidang psikologi perkembangan. Teori ini terdiri dari delapan tahap yang mencakup seluruh rentang kehidupan manusia , dari masa bayi hingga dewasa akhir.Setiap tahapan terkait krisis atau konflik psikososial tertentu harus diselesaikan oleh individu. Penyelesaian krisis ini secara sukses menghasilkan perkembangan yang sehat , sementara krisis yang tidak terselesaikan dapat menyebabkan kesulitan di kemudian hari.

Teori Erikson telah diterapkan secara luas pada pendidikan anak usia dini dan digunakan untuk memahami kebutuhan dan perkembangan anak. Teori ini menyediakan kerangka kerja untuk:

  -Membuat kurikulum yang sesuai dengan usia

  -Merancang strategi manajemen kelas yang efektif

  -Mendukung pertumbuhan sosial dan emosional anak

Konsep kunci dalam teori Erikson meliputi:

  -Kepercayaan vs Ketidakpercayaan (masa bayi)

  -Otonomi vs Rasa Malu dan Keraguan (masa balita)

  -Inisiatif vs Rasa Bersalah (prasekolah)

  -Industri vs Inferioritas (usia sekolah)

  -Identitas vs Kebingungan Peran (masa remaja)

Membandingkan Ide Erik Erikson dengan Teori Lainnya
    Memahami bagaimana gagasan Erik Erikson sesuai dengan konteks teori perkembangan anak yang lebih luas sangat penting bagi para profesional di bidang anak usia dini. Membandingkan dan mengontraskan karya Erikson dengan karya para ahli teori terkemuka lainnya dapat memperdalam pemahaman kita tentang perkembangan anak dan menginformasikan praktik kita di lingkungan anak usia dini.

Bandingkan dengan Jean Piaget
   Teori perkembangan kognitif Jean Piaget fokus pada bagaimana anak membangun pengetahuan melalui eksplorasi aktif dan interaksi dengan lingkungannya (Piaget, 1971).

PERSAMAAN:

    Baik Erikson maupun Piaget menekankan pentingnya keterlibatan aktif anak dengan lingkungannya untuk perkembangan.
Kedua ahli teori ini menganjurkan model perkembangan berdasarkan tahap, yang mana setiap tahap dibangun berdasarkan tahap sebelumnya.

PERBEDAAN

    Teori Piaget fokus terutama pada perkembangan kognitif, sedangkan teori Erikson menekankan perkembangan psikososial.
Erikson lebih menekankan pengaruh sosial dan budaya terhadap perkembangan dibandingkan dengan Piaget (Miller, 2016).

Membandingkan Ide Erik Erikson dengan Teori Lainnya.

    Memahami bagaimana gagasan Erik Erikson sesuai dengan konteks teori perkembangan anak yang lebih luas sangat penting bagi para profesional di bidang anak usia dini. Membandingkan dan mengontraskan karya Erikson dengan karya para ahli teori terkemuka lainnya dapat memperdalam pemahaman kita tentang perkembangan anak dan menginformasikan praktik kita di lingkungan anak usia dini.

Bandingkan dengan Jean Piaget

Teori perkembangan kognitif Jean Piaget fokus pada bagaimana anak membangun pengetahuan melalui eksplorasi aktif dan interaksi dengan lingkungannya (Piaget, 1971). 

PERSAMAAN:

   Baik Erikson maupun Piaget menekankan pentingnya keterlibatan aktif anak dengan lingkungannya untuk perkembangan.

Kedua ahli teori ini menganjurkan model perkembangan berdasarkan tahap, yang mana setiap tahap dibangun berdasarkan tahap sebelumnya.

PERBEDAAN:

     Teori Piaget fokus terutama pada perkembangan kognitif, sedangkan teori Erikson menekankan perkembangan psikososial.

Erikson lebih menekankan pengaruh sosial dan budaya terhadap perkembangan dibandingkan dengan Piaget (Miller, 2016).

Bandingkan dengan Lev Vygotsky
Teori sosiokultural Lev Vygotsky menekankan peran interaksi sosial dan alat budaya dalam membentuk perkembangan anak (Vygotsky, 1978).

PERSAMAAN:
      Baik Erikson maupun Vygotsky mengakui pentingnya hubungan sosial dan konteks budaya dalam perkembangan.

Ahli teori kedua memandang perkembangan sebagai hasil interaksi antara individu dengan lingkungannya.

PERBEDAAN:

      Vygotsky memberi penekanan lebih besar pada peran bahasa dan perancah dalam perkembangan dibandingkan dengan Erikson (Daniels, 2016).
Teori Erikson fokus pada tahap psikososial, sementara teori Vygotsky menekankan zona perkembangan proksimal dan peran orang lain yang lebih berpengetahuan dalam pembelajaran.Bandingkan dengan Lev Vygotsky

Teori sosiokultural Lev Vygotsky menekankan peran interaksi sosial dan alat budaya dalam membentuk perkembangan anak (Vygotsky, 1978).

PERSAMAAN:

     Baik Erikson maupun Vygotsky mengakui pentingnya hubungan sosial dan konteks budaya dalam perkembangan.

Ahli teori kedua memandang perkembangan sebagai hasil interaksi antara individu dengan lingkungannya.

PERBEDAAN:

Vygotsky memberi penekanan lebih besar pada peran bahasa dan perancah dalam perkembangan dibandingkan dengan Erikson (Daniels, 2016).

Teori Erikson fokus pada tahap psikososial, sementara teori Vygotsky menekankan zona perkembangan proksimal dan peran orang lain yang lebih berpengetahuan dalam pembelajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun