Mohon tunggu...
Venusgazer EP
Venusgazer EP Mohon Tunggu... Freelancer - Just an ordinary freelancer

#You'llNeverWalkAlone |Twitter @venusgazer |email venusgazer@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

53 Tahun Pendaratan Pertama di Bulan: "Lompatan Raksasa" yang Mengubah Dunia

20 Juli 2022   09:21 Diperbarui: 20 Juli 2022   09:58 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apollo 11 sendiri di luncurkan pada 16 Juli 1969, membawa 3 astronot. Mereka adalah Neil Amstrong, Aldrin, dan Michael Collins. Michael Collins memang tidak tercatat sebagai manusia yang ikut menginjakan kaki di bulan karena ia yang menerbangkan Columbia saat pesawat tersebut mengitari bulan sembari menunggu misi Amstrong dan Aldrin di permukaan Bulan selesai.

Neil Amstrong dan Aldrin mendarat ke permukaan bulan menggunakan modul tersendiri yang dinamai "Eagle". Amstrong menjadi orang yang pertama kali keluar dari modul dan menapakkan kakinya ke bulan. Kemudian disusul oleh Aldrin 19 menit kemudian. Di Bulan Neil Amstrong dan Edwin Aldrin mengambil beberapa batuan untuk dibawa ke bumi.

24 Juli 1969, Columbia yang membawa ketiga astronot tersebut berhasil kembali ke Bumi dengan selamat. Mereka mendarat di Samudera Pasifik, sekitar 1.200 kilometer barat daya Kep. Hawaii. Kesuksesan misi itu disambut langsung di lokasi pendaratan oleh Presiden Richard Nixon.

Misi ke bulan sendiri sebenarnya proyek ambisius. Bayangkan pada tahun-tahun pertama saja, 4 persen anggaran Federal disuntikan ke NASA. Total ada 400.000 pekerja yang terlibat dalam proyek  yang menelan dana 25 milyar dollar itu.

Keberhasilan pendaratan manusia pertama di bulan 53 tahun lalu jelas menjadi peristiwa bersejarah bukan saja bagi bangsa Amerika tetapi umat manusia seluruhnya. Misteri luar angkasa yang tidak pernah pernah kita bayangkan pun semakin tersingkap lewat hasil yang diperoleh telescope James Webb baru-baru ini.  Menantang manusia untuk semakin mengeksplor ruang angkasa lebih jauh lagi.

Seperti apa yang dikatakan Neil Amstrong saat pertama kali menginjakan kaki di bulan. "That's one small step for man, giant leap for mankind". Apa yang dilakukan Neil Amstrong memang sebuah langkah kecil, tetapi akan bisa menjadi sebuah lompatan raksasa bagi umat manusia.

Saat ini luar angkasa bukan hanya milik Amerika Serikat atau Rusia saja. Banyak negara sudah berhasil mengembangkan misi ke luar angkasa.  Bahkan Malaysia sudah berhasil mengirim astronotnya ke luar angkasa. Indonesia kapan? Padahal tahun 80-an Indonesia pernah punya calon astronot, Pratiwi Sudarmono.

Pihak-pihak swasta mulai  berani berinvestasi pada pengembangan teknologi misi luar angkasa. Seperti SpaceX milik Elon Musk yang sedang mempersiapkan diri untuk misi tur ke ruang angkasa dan pendaratan manusia ke planet Mars.

Ketika peradaban manusia semakin maju dan manusia berhasil membangun koloni baru di luar angkasa catatan keberhasilan Neil Amstrong bersama awak Apollo 11 mendarat di bulan tidak akan pernah pudar. Termasuk nama John F.Kennedy tentunya sebagai seorang presiden yang turut berjasa membangkitkan keyakinan bahwa manusia bisa pergi ke bulan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun