Kalau Anda naik angkot di Medan dan mencium aroma 'naga' lebih baik turun. Karena bisa dipastikan sopirnya habis minum tuak. Bukan rahasia di mana ada pangkalan angkot di situ juga ada lapo tuak. Tempat dimana sopir-sopir itu istirahat atau menunggu giliran narik. Karena satu angkot yang bawa bisa 2 orang bergantian sesuai kesepakatan.
Tidak ada larangan orang minum tuak. Di Sumatera Utara, minuman tuak adalah bagian dari budaya. Kedai (lapo) tuak bertebaran di mana-mana. Menjadi problem ketika tuak yang mengandung alkohol itu dikonsumsi oleh sopir angkot.
Berapa kadang alkohol satu gelas tuak? Tidak ada angka pasti. Namanya juga minuman tradisional. Lain kedai lain beda pula keras tuaknya. Kalau minumnya lebih dari 1 gelas jelas semakin tinggi pengaruh alkoholnya.
Sabu
Hasil tes urine sopir angkot 123 Â menunjukan positif narkoba (sabu). Sudah menjadi rahasia umum, tidak hanya di Medan, banyak pengemudi angkutan umum mengkonsumsi sabu.
Sabu sendiri mampu memberikan efek 'melek'. Penggunanya bisa tetap aktif, bahkan sangat aktif, tanpa merasa lelah dan mengantuk. Kita tahu mengantuk itu musuh para pengemudi kendaraan.
Banyak pengemudi angkot menggunakan sabu dengan alasan untuk menjaga stamina. Namun buruknya, sabu juga bisa memicu emosi yang tidak terkontrol. Apa yang dilakukan seorang sopir angkot ketika ada angkot lain yang sama trayeknya menyalip? Dia akan kejar karena tidak mau calon penumpang di depan diangkut angkot lain.
Istilah "rejeki masing-masing' itu tidak ada di kamus sopir angkot yang sudah berada di bawah pengaruh sabu atau alkohol. Disalip artinya hilang cuan. Bahkan kalau perlu dia yang menyalip angkot lain.
Saat ini peredaran sabu sendiri sudah sangat luas. Bisa dikatakan semua tempat sudah terkontaminasi sabu. Bahkan dengan uang 50 ribu saja sudah bisa mendapatkan paket hemat sabu. Bisa dipakai sendiri atau beramai-ramai.
Maka jangan heran ketika berita kecelakaan angkot 123 itu muncul di akun Instagram berita lokal, netizen langsung menyerbu kolom komentar dengan seruan agar dilakukan tes urine terhadap si sopir. Karena netizen memang paham betul banyak sopir angkot yang mengkonsumsi sabu. Sudah menjadi rahasia umum.
Pihak Pemko Kota Medan harus aktif. Keselamatan pengguna angkutan umum juga bagian dari tanggungjawab mereka. Tidak cukup menghadirkan moda transportasi umum yang nyaman seperti Trans Metro Deli. Karena Trans Metro Deli hanya melayani trayek-trayek tertentu saja.