Saat ini pun Nasdem juga bisa dinilai sebagai partai abu-abu. Kita ingat bagaimana Nasdem begitu kuat mendukung Anies Baswedan pada Pilgub DKI lalu. Sampai saat ini pun Nasdem setia mendukung semua kebijakan Anies di Jakarta.Â
Anies sendiri besar kemungkinan akan maju pada pilpres 2024. Apakah Nasdem akan jadi kendaraannya lagi? We'll see.
Kembali ke Ibu Susi Pudjiastuti. Apakah ada agenda-agenda tertentu dibalik aksinya di medsos? Pastinya menimbulkan riak-riak lagi. Netizen oposisi yang biasa disebut Kadrun seolah mendapat amunisi untuk ikut menyerang Jokowi.Â
Netizen pro pemerintah semakin lama semakin paham dimana sesungguhnya Bu Susi berdiri. Netizen mulai berani bersuara mengenai efek kebijakan kementeriannya terhadap nasib nelayan yang lebih banyak merugikan. Dulu mereka tidak mau bersuara karena Bu Susi adalah bagian dari pemerintahan Jokowi.
Ketika Jokowi menganggkat wanita yang hanya tamatan SMA jadi menteri orang bertanya-tanya. Jokowi jelas punya alasan sendiri dan tahu betul kemampuan Bu Susi. Bu Susi jelas wanita yang cerdas. Kalau tidak bagaimana dia bisa mengelola perusahaan yang bergerak di banyak bidang itu.
Jadi, apa yang sedang berlangsung sekarang jelas bukan asal tangan gatal ingin reply atau berkomentar. Bisa karena sakit hati yang tidak berkesudahan. Bisa juga karena tujuan-tujuan politis tertentu.
Karena kita bisa lihat mantan-mantan menteri termasuk yg dicopot ditengah jalan oleh Jokowi tidak ada yang sefrontal Bu Susi. Seperti misalnya Wishnutama atau Ignatius Jonan. Wishnutama malah tetap akhir berkarya bersama pemerintah dalam mempromosikan Indonesia di pentas dunia.
Kalau dilihat Bu Susi lama-lama sudah seperti Said Didu. Mantan pejabat yang aktif nyinyirin pemerintah. Harus dibedakan juga antara kritik dan Nyinyir.Â
Status Bu Susi yang sudah centang biru dengan 2,7 juta followers itu jelas memberi pengaruh yang siginifikan baik kepada pengikut maupun viralnya pesan yang ia angkat.
Awalnya cuman sekedar reply-an di twitter akhirnya menasional. Padahal pengguna Twitter di Indonesia jumlahnya tidak sebanyak media sosial lainnya.
Menuju 2024 rasanya kita akan semakin sering melihat "Bu Susi" nangkring di trending topik Indonesia. Dan biasanya yang trending akan langsung cepat naik ke media online seperti 2 case di atas. Ya, seperti tulisan ini.