Seberapa irit konsumsi bahan bakar  Mio S? Telah dilakukan uji coba perjalanan luar kota, Medan -- Tanjung Pura yang berjarak 65 km. Mio S hanya membutuhkan 1 liter bensin jenis Pertalite. Sedangkan konsumsi bahan bakar untuk dalam kota diperkirakan 1:55 saja. Kemampuan hemat bahan bakar untuk mesin 125 cc rasanya sudah cukup bagus.
Ini tentu tidak bisa dipisahkan dari teknologi mesin Blue Core. Inovasi Yamaha mampu menghemat bahan bakar sampai 50% jika dibandingkan dengan mesin yang menggunakan karburator. Oil jet piston cooler-nya juga mampu membuat mesin tetap dingin karena berfungsi membuang suhu panas pada ruang bahan bakar. Paling penting juga teknologi Blue Core Yamaha membuat mesin tetap awet.
Mesin jenis 4 stroke -- SHOC milik Yamaha Mio S ini mampu menghasilkan torsi maksimal sebesar 9,6 Nm. Sehingga mampu melaju dengan garang. Cocok bagi para  wanita yang mobile dan aktif.
Bagi pengguna, Yamaha Indonesia memberi garansi yang menarik. Seperti garansi piston, mesin tengah, dan mesin belakang selama 5 tahun. Garansi shockbreaker dan baterai 6 bulan. Garansi kelistrikan selama 2 tahun. Sedangkan untuk service, pengguna  Mio S bakal mendapat 4 kali service gratis dengan 1 kali gratis ganti oli.
Mau service tetapi malas ngantri? Daftar online saja, nanti tinggal datang ke bengkel resmi Yamaha dan  mendapat prioritas. Atau bisa juga service Mio S di rumah.Â
Sama seperti Isyana yang selalu memberi garansi dengan memberi karya-karya yang bermutu. Buahnya, ia diterima masyarakat dan mendapat banyak penghargaan. Sebagai penyanyi dan pemusik, Isyana bukan sekedar ingin jualan. Isyana ingin memberi penggemarnya karya yang spesial. Sehingga ia dan karya-karyanya tidak sekedar numpang lewat saja dalam industry musik tanah air.
Bagaimana rasanya berkendara dengan Mio S? Dealer Yamaha Setia Budi yang sekaligus bengkel resmi Yamaha itu  memperbolehkan saya untuk menjajal kemampuan Yamaha Mio S.
Tarikannya enteng! itu kesan pertama saya. Siang itu saya turun ke jalan Setia Budi yang mulai padat. Enak dan mudah dibawa menyalip kendaraan lain. Mesinnya nyaris tanpa getaran. Saat jalan lurus saya coba menambah kecepatan. Yamaha Mio S melaju dengan smooth, tanpa hentakan saat perpindahan kecepatan. Sesekali saya melirik dashboard. Spidometer mudah dibaca, termasuk Eco indicatornya.
Satu hal yang saya suka dari Yamaha Mio S adalah joknya yang empuk. Nyaman dan tidak bakal membuat pantat cepat panas apalagi saat berkendara jauh atau dalam kemacetan. Ya sedari dulu semua motor keluaran Yamaha joknya pasti empuk.
Ground clearance Yamaha Mio S cukup moderat. Tidak tinggi dan tidak juga rendah. Rasanya cocok dengan postur tubuh wanita Indonesia. Saya yang tingginya 173 sentimeter saja masih nyaman mengendarainya. Jarak ke tanah yang 135 cm itu cukup untuk melibas genangan saat hujan.