Mohon tunggu...
Venusgazer EP
Venusgazer EP Mohon Tunggu... Freelancer - Just an ordinary freelancer

#You'llNeverWalkAlone |Twitter @venusgazer |email venusgazer@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Leg 2 Final AFF, Thailand Pasti Menang

17 Desember 2016   03:47 Diperbarui: 17 Desember 2016   03:50 1720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Thawikan dan Chanathip Songkrasin (foto:Chiangraitimes.com)

Jujur saja timnas Thailand lebih baik Indonesia. Baik secara individu maupun pola permainan. Mereka benar-benar mengadopsi sepakbola modern dengan sangat baik.

Sebelum turnamen ini berlangsung, saya beberapa  kali menyaksikan timnas Thailand bermain, baik itu timnas senior maupun junior, mereka sudahi berada di level-nya timnas Korea atau Jepang.

Tim ini sudah punya chemistry satu sama lain. Setiap pemain begitu mobile tetapi tetap terorganisir. baik saat menyerang maupun bertahan. Bisa diibaratkan mereka bermain secara textbook.

Mental tiap pemain juga bagus. Tekanan publik Myanmar di semifinal pun tidak menyurutkan nyali. Bahkan Thailand mampu unggul 2 – 0. Di Pakansari, para pemain Thailand malah bisa unggul lebih dulu dan mampu mendominasi.

Mereka kalah oleh gol hasil deflected dan sepak pojok. Bukan dari sebuah skema serangan. Gemuruh supporter fanantik Indonesia seperti dianggap angin lalu.

Sebuah gol tandang jelas sebuah keuntungan berharga. Menang 1 – 0 saja sudah cukup bagi Thailand untuk merebut tropi AFF yang ke lima kalinya. Sebuah persembahan dan penghormatan terbaik bagi Raja Bumibol Adulyadej yang mangkat beberapa waktu lalu.

Apalagi mereka akan bermain di stadion Rajamengala dengan supporter yang tidak kalah ‘ultras’ dari supporter Indonesia. Hantu yang bisa membuat kaki pemain Indonesia tidak mampu bergerak. Salah-salah oper yang sering dilakukan pemain Indonesia bakal semakin menjadi-jadi.

Hal tersebutlah yang membuat Thailand diatas kertas akan menang. Secara hitung-hitungan matematis Indonesia kalah segalanya. Timnas Indonesia sempat vakum karena terkena larangan FIFA. Keberhasilan timnas Indonesia maju ke final tidak lepas karena faktor non-teknis. Dewi fortuna masih setia menemani timnas Indonesia sampai ke final.

Indonesia kemungkinan akan kalah 3-2. Skenarionya akan seperti ini, Thailand akan mendominasi jalannya pertandingan sejak menit awal. Mereka harus mencetak gol lebih dulu. Hasilnya 1 – 0 untuk Thailand di babak pertama.

After break, Indonesia akan bermain lebih terbuka dan menyerang. Karena tertinggal satu gol sama saja kalah. Pokoknya nothing to lose! Keasyikan menyerang gawang Indonesia kebobolan lagi. 2 – 0 Thailand kembali unggul. Aggregate 3-2 untuk Thailand.

Merasa sudah unggul, 15 menit terakhir Thailand konsentrasi bertahan. Gempuran para pemain timnas Indonesia membuahkan hasil. Indonesia berhasil mencuri gol yang sangat berharga. Kali ini buah kerja keras Boaz Salosa. Sebuah gol tandang yang juga dimiliki Thailand.

Kini kedudukan menjadi sama kuat 3-3 dan bertahan hingga peluit akhir dibunyikan. Kedua tim terpaksa harus melakoni  babak tambahan 2 x 15 menit untuk mencari juara.

Di babak tambahan Thailand kembali unggul lewat gol pemain pengganti Siroch Chatthong yang masuk menggantikan Teerasil Dangda yang sudah tidak efektif. skor berakhir 3-1 untuk Thailand pada babak tambahan pertama.

Thailand merasa sudah diatas angin dan itu membuat mereka sedikit lengah. Berkat usaha tanpa kenal lelah, Indonesia secara mengejutkan mencetak gol di masa injury. Pencetak gol adalah Zulham Zamrun yang pada leg-1 mendapat banyak kritikan dari pengamat bola, termasuk dari komentor televisi. Tendangan spekulasinya dari luar kotak pinalti bersarang di pojok kiri atas gawang Thailand yang dikawal Kawin.

Selang beberapa detik kemudian, wasit meniup peluit tanda pertandingan berakhir. Thailand menang 3-2 atas Indonesia. Namun aneh, stadion menjadi sunyi. Sorotan sinar laser yang kerap mengganggu pemain Indonesia menghilang.

Thailand menang tetapi terlihat satu-dua pemainnya bergeletakan di lapangan. Beberapa yang lain berjalan lunglai sambil menunduk. Kontras dengan pemain Indonesia yang bersorak dan menari-nari bersama semua official sembari mengibarkan bendera merah putih.

Indonesia kalah dengan skor 3-2 dari Thailand. Menurut aturan sepakbola hasil akhirnya adalah 4-4. Tetapi walau kalah, Indonesia unggul gol 2 gol tandang.

Indonesia berhak atas trofi AFF 2016. Lambang supremasi sepakbola Asia Tenggara itu akhirnya diraih timnas Indonesia yang selama ini cuma mampu jadi runner-up.

Walau kalah dari Thailand, masyarakat Indonesia dari Aceh sampai Papua berpesta. Mereka yang pernah menyebut kemenangan Indonesia hanyalah pengalihan isu-pun ikut berjoged gembira.

Di Twitter, Timnas Indonesia dan Zulham Zamrun langsung menjadi trending topik dunia. Tidak ketinggalan Radja Nainggolan sampai Rio Ferdinan menyampaikan ucapan selamat atas kemenangan timnas Indonesia.

Edan! Orang tidak lagi membahas AHY yang tidak mau datang untuk debat di Kompas TV. Lalu Ahok yang selama ini diperbincangkan dan dipersoalkan air matanya pun seperti dilupakan.

Semua orang di negeri ini tersenyum gembira. Mengelu-elukan para pahlawan lapangan hijau. Mulai dari Boaz sampai Hansamu. Tidak terkecuali Opa Alfred Riedl walau dia bukan orang Indonesia. Orang-orang pun melupakan Sari Roti dan topi Santa Klaus!

Sepakbola memang luar biasa. Selalu ada keajaiban yang tidak akan bisa kita duga di sana.

Salam Bola

#IndonesiaJuara #TimnasJuaraAFF

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun