Mohon tunggu...
Venusgazer EP
Venusgazer EP Mohon Tunggu... Freelancer - Just an ordinary freelancer

#You'llNeverWalkAlone |Twitter @venusgazer |email venusgazer@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Prestasi Olahraga Indonesia Jalan di Tempat atau Mundur?

21 Agustus 2016   00:26 Diperbarui: 21 Agustus 2016   16:20 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangkan, belum lama ini pelatih Angkat Besi Dirdja Wihardja, sampai harus meminta kepada pemerintah agar dibangunkan padepokan angkat besi yang berkelas di Lampung. Lampung adalah gudang atlet angkat besi, lalu mengapa sampai saat ini prasarana di sana belum memadai?

Palembang memiliki sarana dan prasarana olahraga yang baik dan berstandar internasional. Tetapi apakah ada atlet olimpiade kita yang berasal dari kamp olahraga ini? Pastinya kompleks olahraga JakaBaring sukses menjadi tempat rekreasi keluarga di akhir pekan saja.

Cabang Taekwondo pernah melahirkan atlet-atlet hebat baik untuk Sea Games, Asian Games, bahkan kejuaraan dunia. Namun ketika Taekwondo resmi dipertandingkan di Olimpiade, Indonesia malah melempem. Kalah dengan Thailand yang sukses mencuri medali dari cabang ini.

Membicarakan dunia olahraga kita saat ini sama saja mencampur perasaan sedih dan juga kesal. Potensi 250 juta penduduk tidak bisa dimaksimalkan untuk mencetak banyak atlet-atlet juara. Olahraga kita lebih banyak diisi dengan kisruh pengurus dan supporter.

Pengurus-pengurus olahraga lebih banyak diisi oleh politikus-politikus dengan segala kepentingannya. Orang-orang yang sebenarnya tidak mengerti olahraga didudukan sebagai pengurus. Pemilihan atlet-atlet didasarkan atas pertimbangan di luar sportivitas.

Adakah yang bisa menyebutkan satu atau dua atlet bulutangkis kita yang akan merebut emas Olimpiade 4 tahun lagi? Berat rasanya jika melihat gambaran bahwa kita hanya mampu menempatkan 1 nomor saja di babak semifinal Olimpiade Rio ini.

Olahraga Indonesia butuh 100 persen perhatian pemerintah. Bukan sekedar iklan pemberian hadiah 5 milyar atau cukur gundul dan kumis bapak menteri. Presiden harus bisa memberi target kepada Menpora prestasi apa yang bisa ia persembahkan. Jika gagal berarti ia harus siap mundur atau diresuffle.

Rakyat Indonesia, pecinta olahraga, begitu dahaga akan prestasi. Cukup sudah kita dikangkangi negara-negara lain. Waktunya melakukan revolusi. Pemerintah dan pengurus olahraga harus duduk bersama merumuskan formula untuk MENCIPTAKAN atlet-atlet emas masa depan. Jangan malu jika harus belajar dari negara lain. Dan terakhir, jangan pelit anggaran demi kemajuan olahraga nasional.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun