Mohon tunggu...
Venusgazer EP
Venusgazer EP Mohon Tunggu... Freelancer - Just an ordinary freelancer

#You'llNeverWalkAlone |Twitter @venusgazer |email venusgazer@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Sumatera Utara "Menggeliat", Optimis Mengejar Kemajuan Pembangunan

13 Juni 2016   21:41 Diperbarui: 19 Juni 2016   15:10 2273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengerjaan Tol Medan - Binjai di daerah Sei Semayang

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat saat ini sedang merampungkan jalan tol Medan – Tebing Tinggi yang terhubung dengan Bandara Internasional Kualanamu dengan total panjang 61,70 kilometer. Proyek ini juga melibatkan perusahaan-perusahaan BUMN seperti PT Hutama Karya, PT Waskita Karya, PT Pembangunan Perumahan, dan PT Jasa Marga.

Interchange Tol Medan - Tebing dekat Kualanamu
Interchange Tol Medan - Tebing dekat Kualanamu
progres proyek Tol Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi
progres proyek Tol Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi
gambar diambil dari arah Bandara Kualanamu
gambar diambil dari arah Bandara Kualanamu
Nantinya Jalan Tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi ini akan segera dilanjutkan dengan pembangunan proyek jalan tol hingga Pematang Siantar dan Parapat. Jadi akan ada jalan tol sepanjang 116 km dari Medan hingga Parapat. Apa manfaatnya dibangun sebuah jalan tol hingga kota kecil di tepi Danau Toba itu?

Kita tahu bahwa saat ini  pemerintah memasukan Danau Toba kedalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) bersama 10 destinasi lain. Pemerintah juga akan membentuk Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba yang akan dikuatkan dengan payung hukum yaitu Peraturan Presiden. Indonesia harus punya destinasi pariwisata berkelas selain Bali atau Yogyakarta. Ini bukan sekedar wacana di atas kertas semata. Jelas terbaca bahwa pemerintah serius dengan paradigma baru, Pembangunan Indonesia Sentris.

Peta perjalanan Medan - Parapat
Peta perjalanan Medan - Parapat
Pariwisata Danau Toba menyimpan potensi yang luar bisa. Bagi yang pernah mengunjungi Danau Toba harus setuju bahwa Danau Toba itu menakjubkan. Keindahan Danau Toba juga sempat terekam dalam film “Toba Dreams”. Cuma sayang, butuh waktu 4-5 jam untuk sampai ke Parapat. Bahkan bisa sampai 7 jam saat akhir pekan atau masa liburan akhir tahun. Padahal kota kecil di tepi Danau Toba itu hanya berjarak 175 km saja dari Medan. Tentu bukan waktu perjalanan yang ideal bagi calon wisatawan.  Waktu bisa habis diperjalanan dan tentu saja sangat melelahkan. Kemacetan juga sering terjadi di daerah Tebing Tinggi dan Siantar. Maklum saja jalur tersebut juga jalur utama bagi truk-truk pengangkut kelapa sawit dan CPO (Crude Palm Oil).

Data jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Danau Toba tidak sebanding dengan potensi wisata Danau Toba. Potensi wisata baik itu keindahan alam maupun budaya yang besar belum mampu menyedot wisman hadir. Festival Danau Toba yang diselenggarakan setiap tahun seperti sebuah agenda tahunan biasa. Padahal antusiasme pemerintah daerah dan partisipasi masyarakat lokal sangat tinggi dalam memeriahkan acara tersebut.

Jadi jika kehadiran jalan tol tersebut dapat terealisasi maka waktu tempuh dari Medan atau Kualanamu menuju Danau Toba akan memangkas setengah waktu perjalanan normal. Wisatawan yang turun di Bandara Internasional Kualanamu bisa langsung menuju Danau Toba melalui akses jalan tol dan begitu pula sebaliknya. Wisatawan juga akan mempunyai waktu lebih panjang sehingga mereka dapat merasakan  wisata alternatif lain di kota Medan. Misalnya wisata kuliner yang juga terkenal itu.

Ini semua tentu saja akan membangkitkan sektor pariwisata Sumatera Utara yang selama ini seolah berjalan di tempat. Pariwisata Danau Toba diharapkan menjadi destinasi pariwisata berkelas internasional. Syaratnya jelas Sumatera Utara harus memiliki infrastruktur yang baik. Tentu saja harus dibarengi dengan pembangunan sarana pendukung pawisata di Danau Toba itu sendiri seperti resort dan hotel.

Tol dari Medan ke Parapat akan semakin sempurna dengan pembangunan jalan nasional lingkar luar dan dalam dalam Pulau Samosir yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kementerian PUPR telah menggandeng Pemprov Sumatera Utara dan kabupaten-kabupaten di sekitar Danau Toba untuk sama-sama bersinergi membangun infrastruktur guna mendukung pariwisata Danau Toba.

Kita semua berharap akan timbul dampak multiganda (multiplier effect) dari pembangunan infrastruktur di Sumatera Utara. Pembangunan infrastruktur akan menggerakan lebih cepat pembangunan-pembangunan sektor lain. Secara tidak langsung pun akan berimbas pada peningkatan pendapatan negara yang didapat dari sektor pajak dan devisa.

Orang Sumatera Utara tidak perlu lagi merantau ke Jawa atau Papua karena daerahnya sendiri akan memberi mereka ‘hidup’. Jika daerah asal ini mereka maju dan berkembang sehingga memberi peluang yang besar untuk berkarya, tentu saja mereka akan lebih memilih untuk tinggal di daerah.

Pembangunan infrastruktur di Sumatera, khususnya jalan tol, bukan untuk kepentingan jangka pendek semata. Pembangunan Infrastruktur akan menjadi pondasi pembangunan yang berkelanjutan. Presiden boleh saja berganti tapi visi harus tetap sama. Pembangunan Infrastruktur Indonesia Sentris menjadi sebuah keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Persoalan yang menahun selalu menjadi masalah klasik tentang ketimpangan di berbagai bidang seperti pendidikan maupun kesehatan secara perlahan akan teratasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun