Laga pamungkas juga tidak terlalu dramatis. Perkelahian di menara kuil yang melibatkan Silent Wolf dan Hades Dae sebagai laga pamungkas tidak benar-benar terlalu spektakular. Sedangkan duel  Yu Shu Lien vs Penyiihir Buta Saya rasa terlalu singkat dan mudah.
Satu hal yang paling tidak menyenangkan adalah menyaksikan film silat Cina yang harus menggunakan bahasa Inggris. Terus terang film ini seperti kehilangan separuh nyawa. Sama seperti film 47 Ronin atau The last Samurai. Sama rasanya seperti kita nonton film India di televeisi yang sudah disulih suara ke bahasa Indonesia, garing.
Namun sebagai hiburan film ini lumayan menarik, adegan yang paling bagus mungkin perkelahian antara Silent Wold Lawan We Fang di atas danau yang membeku. Seperti film silat lain, SD tetap menjual indahnya panorama China. Sebagai informasi film ini juga banyak mengambil lokasi di Selandia Baru.
Tetapi jika anda ingin mencari film silat yang punya teknik, acting plus cerita yang  kuat maka sepertinya anda bakal kecewa . Beberapa adegan perkelahian tidak terlihat smooth secara editing. Film ini dirilis secara berbarengan di bioskop dan NETFLIX. Nah, jika disuruh menilai dari 1 – 10, maka saya memberi nilai 6 saja untuk Couching Tiger Hidden Dragon – Sword of Destiny.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H