Mohon tunggu...
Venusgazer EP
Venusgazer EP Mohon Tunggu... Freelancer - Just an ordinary freelancer

#You'llNeverWalkAlone |Twitter @venusgazer |email venusgazer@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Event Moge Itu Bagus juga Buat Pariwisata Yogyakarta

18 Agustus 2015   01:41 Diperbarui: 18 Agustus 2015   03:38 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buat usaha ekspedisi termasuk sopir-sopirnya tentu saja ini bagus. Lha wong, banyak dari biker moge ini yang datang atau pulangnya tidak sama motornya. Biasanya mereka datang atau pulang pakai pesawat dan mogenya dipaketin. Atau kalau tidak ya sewa pengendara khusus moge.

Atau keuntungan bagi supplier-supplier yaitu penyedia kebutuhan hotel. Permintaan dari pihak hotel tentu akan meningkat baik itu ikan, daging, buah, sayur dan lain-lain. Banyak jika harus kita kupas satu persatu. Nah inilah yang selalu diharapkan dari sebuah event terutama yang diselenggarakan di Yogyakarta. Yaitu ada multi-effect yang bisa dirasakan oleh banyak pihak. Dunia pariwisata itu luas sekali, Mas.

Sebuah fan page “Tolak Jogja Bike Rendezvous” di Facebook telah dibuat. Mereka menyebut ini adalah gerakan moral dukungan masyarakat Yogyakarta menolak acara rutin Jogja Bike Rendezvours. Bisa jadi bentuk kemuakan mereka terhadap pengendara moge yang dianggap kurang ajar.

Bisa dimaklumi, bisa juga tidak. Karena peserta dari event ini bukan klub HD saja. Moge-moge buatan Jepang biasanya ikut hadir dan komunitas biker lain tentunya. Terus mengapa kekesalan pada kelompok biker tertentu harus juga ditimpakan kepada event-nya?

Mungkin sebagian orang akan menuduh saya hanya memikirkan aspek ekonomi semata. Bagaimana dengan aspek sosial dan kenyamanan masyarakat Yogyakarta? Buat saya aspek ekonomi sama pentingnya dengan aspek-aspek yang lain.

Buat mereka yang sudah hidup mapan atau masih terima uang kiriman dari ortu, atau mereka yang tidak bersinggungan dengan pariwisata Yogyakarta mungkin tenang-tenang saja. Tetapi bagi yang lain boleh dong dapat manfaat dari sebuah event yang mungkin hanya sekali dalam setahun itu. Di saat uang tabungan habis terkuras untuk lebaran dan bayar pendidikan anak, kemana lagi harus mendapat pemasukan? 

Pasti ada solusi yang bijak bagi semua pihak. Pengendara moge yang santun tentu akan diterima oleh masyarakat manapun. Moge-moge itu kadang jadi tontonan tersendiri, barang langka yang mungkin hanya bisa dilihat di televisi. Jika ada event atau show banyak orang-orang tua yang sengaja bawa anaknya sebagai hiburan.

Jadi janganlah antipati yang berlebihan terhadap moge. Buang saja rasa kecemburuan sosial jika itu ada di hati kita. Soal ketidak-santunan mereka, semoga bisa jadi cermin bagi kita sendiri yang sering kali tidak santun dan tidak tertib berlalu-lintas. Saya yakin masyarakat Yogyakarta akan selalu welcome untuk segala event yang membawa kemajuan pariwisatanya.

 

sumber gambar : sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun