Apa pesan khusus terutama bagi orang muda yang sedang mencari masa depan mereka?
“Be simple on our plan because the master plan already done far before we were born.” Jawabnya dengan mantap.
Punya keinginan bikin buku?
“Ada sih...ingin juga bikin buku, tentang perjalanan hidup. Berbagi rahasia-rahasia hidup yang mungkin orang tidak pernah tahu. Bahkan oleh keluargaku sendiri. Masa-masa kelam yang lukanya begitu membekas hingga sekarang. Ingin juga bisa jadi motivator terutama buat kaum muda. Juga untuk orang-orang yang mungkin pernah mengalami apa yang pernah aku juga alami dulu. Terutama mereka yang tidak mampu bangkit. Di samping itu ... tentu saja berbagi ilmu yang aku cukup kuasai, yaitu dunia pastry.”
Ada rahasia hidup yang diceritakan Budi kepada saya. Sesuatu yang membuat saya menjadi begitu prihatin sekaligus menyesakan dada. Budi sendiri sebenarnya mengijinkan saya untuk menuliskannya. Tetapi rasanya saya pribadi sulit menceritakannya di sini. Kecuali dia sendiri yang bercerita secara langsung. Bagaimanapun ketegarannya yang luar biasa telah membuat ia bisa bertahan dan menjadi seperti sekarang ini.
Tidak banyak yang berubah dari sosok Budi Setiono. Karir menjulang dengan kehidupan yang mewah tidak membuatnya berubah. Ia masih seperti dulu saya kenal ketika SMA. Lelaki kalem yang sering dulu sering dipanggil Budi “Snoopy” itu. Tipikal orang desa yang selalu rendah hati.
Ia yang pernah tinggal di kost kumuh, sekarang hidup di apartemen mewah dengan sewa ratusan juta setahun. Dulu hanya anak desa yang kerjaannya cari rumput untuk makanan ternak. Dahulu subuh-subuh sudah harus ke pabrik agar tidak terlambat. Maklum uang tidak cukup untuk bayar angkot. Kini ia tidak perlu risau, keujung dunia pun ia bisa lakukan.
Ia kini jadi orang nomor satu untuk urusan pastry di hotel kelas dunia. Bahkan kerjanya selalu diapresiasi tinggi oleh keluarga kerajaan UEA. Ia yang dulu bersusah payah agar bisa kuliah, dan hanya sampai D1. Kini ia mampu menyekolahkan banyak orang hingga jenjang yang tinggi sekalipun.
Budi Setiono telah menambah daftar anak negeri yang mampu berbicara di dunia internasional. Tanpa lupa untuk memberdayakan orang-orang di tempat asalnya. Dan semoga secuil kisahnya ini bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja. Salam Kompasiana.
Sumber gambar dan berita : www.tcmagazine.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H