Mohon tunggu...
Venty Nilasari
Venty Nilasari Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kenali Dulu Kurikulum Merdeka, Komentar tentang Kurikulum Nasional Baru Kemudian

18 April 2024   11:49 Diperbarui: 18 April 2024   12:12 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image Courtesy: Foto Pribadi

Kurikulum Merdeka (KuMer) yang sudah diterapkan 2 tahun terakhir masih menyisakan banyak tanda tanya baik di kalangan awam bahkan kalangan tenaga pendidik sekalipun. Ketika saya mengobrol dengan sesama wali murid di sekolah putra saya, si Ibu tersebut tidak tahu menahu jika ada kurikulum baru. Kealpaan itu bisa diakibatkan berbagai faktor, salah satunya kurangnya minat untuk menggali informasi secara aktif tentang pendidikan. Padahal pemerintah sudah sangat masif mengadakan sosialisasi tentang KuMer melalui berbagai program, baik di lingkungan pendidikan maupun kalangan umum.

Di lingkungan pendidikan ada program Guru Penggerak yang berisi tentang Latihan Dasar Kepemimpinan guru sehingga mampu menggerakkan elemen pendidikan di sekitarnya. Organisasi Penggerak cakupannya lebih luas, yaitu masyarakat yang berkomitmen untuk bergandengan tangan memajukan pendidikan Indonesia. Saya pribadi walaupun berprofesi guru juga sudah mengikuti program Ibu Penggerak yang mengajak para ibu, sebagai sekolah pertama anak di rumah untuk melek tentang KuMer.

KuMer dirancang jangka panjang walaupun nantinya tampuk kepemimpinan Menteri Pendidikan akan berganti. KuMer bisa saja berlaku belasan bahkan puluhan tahun mendatang karena isinya yang memang sangat fleksibel dan kontekstual. KuMer yang diluncurkan secara resmi pada Februari 2022 lalu telah dilindungi oleh Kepmendikbudristek No. 56 Tahun 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran (Kurikulum Merdeka) sebagai penyempurna kurikulum sebelumnya. 

Di tahun ajaran mendatang, semua sekolah pada semua jenjang sudah menerapkan KuMer dan berubah nama menjadi Kurikulum Nasional Baru. Berikut salah kaprah tentang Kurikulum Merdeka yang masih beredar di masyarakat :

1. Hanya Diterapkan oleh Sekolah Penggerak

Beberapa waktu yang lalu, pemerintah memberikan 3 pilihan kurikulum untuk diterapkan, yaitu Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat (Kurikulum 2013 yang disederhanakan) dan Kurikulum Prototipe (Kurikulum Merdeka). Dengan label sekolah Mandiri Belajar, Mandiri Berubah dan Mandiri Berbagi. Sangat merdeka bukan?

 

Masing-masing satuan pendidikan diberi pilihan untuk mendaftar Implementasi KuMer (IKM) pada tahun lalu jika dirasa sudah siap. Bahkan jika tergolong sekolah maju bisa saja ditunjuk atau mendaftar mandiri menjadi Sekolah Penggerak (SP). 

 

Jadi, KuMer boleh diterapkan oleh SP maupun non SP dengan syarat sudah mendaftarkan diri secara online sebelumnya dan guru yang kelasnya menerapkan KuMer bersedia mengikuti pelatihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun