Mohon tunggu...
Venty Nilasari
Venty Nilasari Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Loveable Teacher? Why Not?

17 April 2024   08:20 Diperbarui: 23 April 2024   08:38 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Peduli dan Empati

Suatu hari setelah pulang dari menjenguk siswa yang sakit, saya diantar dan ditemani oleh siswa siswi saya di tempat biasa saya menunggu bus, di bawah pohon kersen. Sembari menunggu, mereka memetikkan buah kersen yang sudah ranum dan ditaruh di gelas air mineral bekas yang mereka pungut di jalan. Mereka tahu saya sangat suka buah kersen yang rasanya manis. Tak terasa, dua gelas sudah mereka isi penuh dengan berbagai ukuran dan warna kersen. 

Begitu bus tiba dan saya naik, mereka melambaikan tangan dan dadah-dadah heboh seperti melepas kepergian jamaah haji. Hahaha. Saya juga membalas berpamitan nggak kalah heboh di dalam bus sampai nemplok di kaca dan mengeluarkan tangan.

Setelah saya menoleh ke dalam bus untuk mencari tempat duduk, sontak seluruh penumpang ramai-ramai menyoraki saya. Sambil tersipu malu, saya tersenyum pada setiap wajah yang menatap saya. Terdengar celetukan dalam bahasa Jawa Timuran "Wah, dikapakne iki murid karo Bu Guru sampe kinthil kabeh ngunu". (Wah, diapakan ini muridnya sama Bu Guru sampai lengket semua begitu).

Padahal saya nggak sampai pakai ilmu pelet atau aji jaran goyang loh. Hahaha. Mereka hanya membalas perhatian yang sudah saya berikan dengan cara mereka sendiri.

4. Menguasai Materi dan Kreatif

Seorang guru yang menguasai materi dan kreatif mengemasnya akan membuat siswa paham walaupun materinya relatif rumit. Hal ini termasuk dalam kemampuan pedagogik guru yang harusnya sudah teruji.

5. Bersikap Adil dan Bijaksana

Pernah ketika saya memasuki ruang kantor ada salah seorang guru senior yang sedang menghukum beberapa siswa yang sedang menangis tersedu dengan sorot mata kecewa. Di sebelahnya ada dua siswi dengan kepala tertunduk.

Setelah guru tersebut meninggalkan ruangan, saya bertanya alasan mereka dihukum. Ternyata para siswa tersebut adalah korban pemukulan dari salah satu siswi. Perlakuan yang mereka terima sebagai konsekuensi dari sang guru senior malah terbalik.

Saya minta mereka bercerita ulang, perwakilan siswa juga dari siswi. Tanpa menghakimi, tanpa hukuman fisik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun