Mohon tunggu...
Venta Adetia Pratiwi
Venta Adetia Pratiwi Mohon Tunggu... -

Kau tak akan pernah mampu menyeberangi lautan sampai kau berani berpisah dengan daratan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

4 Kisah Sukses yang Bikin Kita Rindu SBY

3 September 2018   15:05 Diperbarui: 3 September 2018   15:12 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perdapatan perkapita naik 300%

Rata-rata pendapatan orang Indonesia naik pesat zaman pemerintahan SBY. Dulu masa akhir kepemimpinan Suharto cuma USD1.100-USD1.200 (Rp 15,4 juta -- 16,8 juta), tapi dihantam krisis jatuh sisa USD600 (Rp 8,4 juta). Pada akhir masa kepemimpinan SBY, sudah naik jadi USD3.449 (Rp 48,3 juta). Gara-gara ini Indonesia jadi satu-satunya negara di ASEAN yang masuk anggota G-20 , yaitu kelompok 19 negara dengan perekonomian besar di dunia ditambah dengan Uni Eropa.

Semua ini menggambar secara umum perekonomian zaman SBY relative baik. Padahal pemerintahan SBY menanggung beban krisis moneter 1998-1999 yang dampaknya masih bisa dirasakan hingga bertahun-tahun kemudian. Luar biasanya, lambat tapi pasti SBY sukses melalui ujian itu. Bahkan zaman SBY perekonomian kita tumbuh rata-rata 6%, dan pernah menjadi salah satu yang tertinggi di dunia.

Tetapi, seperti kata pepatah, gunung makin hijau setelah kita menjauhinya. Ketika SBY sudah tidak lagi memimpin Indonesia mulailah kita merindukan deretan pencapaian SBY di atas. Manusiawi sebenarnya karena kita semua pasti ingin Indonesia terus menjadi lebih baik dari hari ke hari terlepas siapapun pemimpinnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun