Mohon tunggu...
Ni Nyoman Vena Riana Dewi
Ni Nyoman Vena Riana Dewi Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Currently studying Communication Science. Food and beauty enthusiast. Interested in Journalism. :) Email: venariana.dewi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ini Dia Tantangan Jurnalis di Masa Depan

3 Maret 2021   22:10 Diperbarui: 3 Maret 2021   22:17 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: The Conversation

Teknologi semakin berkembang. Jurnalis perlahan digantikan oleh teknologi robot. Masyarakat mulai menjadi jurnalis 'dadakan'. Lantas, bagaimana nasib para jurnalis di masa depan?

Fenomena Jurnalisme Robot

Jurnalisme robot yang menggunakan robot artificial intelligence (AI) dianggap memudahkan kinerja para jurnalis. Bagaimana tidak? Berkat bantuan jurnalisme robot, banyak berita diproduksi dengan cepat dan efisien. Hal ini tentu menggantikan kinerja jurnalis tradisional sehingga berita pun dapat diproduksi pada saat itu juga. 

Sumber: Telset Id
Sumber: Telset Id

Apakah jurnalis manusia akan digantikan dengan jurnalis robot? Bisa saja, jika para jurnalis tidak berhati-hati dalam menghadapi kemajuan AI. Untuk dapat bersaing dengan jurnalis robot, tentu para jurnalis harus familiar dan dapat bersaing dengan mencari cara baru untuk menyampaikan berita.

Fenomen Citizen Journalism

Di masa saat ini, semua orang dapat menerima dan memproduksi berita dengan sendirinya. Sudah banyak penulis lepas atau biasa disebut citizen journalism. Mereka dapat memproduksi informasi yang mereka dapatkan secara mandiri, dan diunggah melalui portal media online seperti Kompasiana, blogspot atau dalam bentuk video melalui Youtube. 

Sumber: Digital Rights Watch
Sumber: Digital Rights Watch

Dikutip dari Bighow dalam Citizen Journalism Basics, dikatakan terdapat lima prinsip dasar dari jurnalisme warga, yaitu:

1. Akurasi sebuah berita. Berita yang ditulis harus memiliki ketepatan dalam isinya, bukan hanya berdasarkan opini yang tidak didasari fakta.

2. Kecermatan atau ketelitian dalam sebuah berita.

3. Transparansi dalam peliputan berita.

4. Kejujuran 

5. Indepedensi terhadap kelompok manapun dalam pemberitaan (ketidakterikatan)

Diperkirakan bahwa jurnalisme warga akan terus berkembang seiring berjalannya waktu, mengingat semakin berkembangnya teknologi dan masyarakat semakin mudah dalam menerima dan memproduksi suatu informasi dalam waktu singkat.

Jurnalisme di Masa Depan

Dikatakan bahwa terdapat dua cara untuk melaporkan berita di masa yang akan datang. Yakni, curative journalism dan hyplerocalisation journalism.

  • Currative Journalism: Merupakan cara mengumpulkan berita dari sumber lain, lalu diolah dan dikumpulkan dalam satu tempat. Hal ini bertujuan untuk memudahkan audiens agar lebih mudah mendapat konten yang spesifik. Konsep berita kurasi bukanlah hal baru, organisasi berita memiliki kurasi sebagai kompetensi inti.

    Meskipun ruang redaksi mulai menyusut dan reporter yang terlalu banyak bekerja, jurnalisme pada kenyataannya berkembang pesat akibat dorongan media sosial dan kemajuan teknologi komunikasi.

Sumber: Bright Network
Sumber: Bright Network
  • Hyperlocalisation Journalism: Merupakan cara pelaporan berita dengan tujuan menghasilkan berita mengenai suatu peristiwa yang terjadi di daerah tertentu dan ditujukkan untuk masyarakat yang berada di daerah tersebut. Disampaikan melalui situs web, blog atau wiki.

Bagaimana wajah jurnalisme pada masa depan? Jin Young Park selaku CEO UPPITY yang telah sukses membangun media di Korea Selatan mengatakan bahwa perusahaan media harus cerdik dalam memahami kebutuhan dari target audiens. Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan oleh media. Yakni:

1. Generasi Muda

2. Teknologi 

3. Strategi pengembangan bisnis

Selain itu, dicetuskan oleh Marshall McLuhan dalam bukunya yang berjudul Understanding Media: The Extension of Man (1964) yang membahas mengenai teori media klasik bahwa:

"Yang menjadi pusat perhatian berbagai macam studi komunikasi mengenai media ya media itu sendiri. Bukan pada isi pesan (medium is the message) saja."

Generasi Z dan Y cenderung memilih untuk mengonsumsi artikel atau informasi yang ringan dan mudah untuk dicerna. Itulah mengapa, harapannya jurnalisme di masa depan dapat lebih menyesuaikan diri dengan teknologi yang akan terus berkembang, mengembangkan kompetensi yang dimiliki, serta mengikuti minat dari target audiens. 

Daftar Pustaka:

McLuhan, M., & MCLUHAN, M. A. (1994). Understanding media: The extensions of man. MIT press.

Sobur, A. (2019). Revolusi 4.0 & jurnalisme robot.

Bighow

(Re)defining multimedia journalism

The Future of Journalism

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun