Mohon tunggu...
Ni Nyoman Vena Riana Dewi
Ni Nyoman Vena Riana Dewi Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Currently studying Communication Science. Food and beauty enthusiast. Interested in Journalism. :) Email: venariana.dewi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Perjuangkan Kesetaraan, Begini Kisah Feminisme ala Ainun dan Enola

15 Desember 2020   11:49 Diperbarui: 15 Desember 2020   12:52 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: tangkapan layar Film Habibie Ainun 3

Tidak akan ada istilah wanita karir dan semacamnya, karena perempuan hanya boleh berdiam diri di rumah saja. Dari sini, kita sepatutnya bersyukur karena sudah memiliki kesetaraan yang sama dengan para pria di luar sana. 

Maju terus wanita-wanita di seluruh dunia! We run the world, girls. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk kita semua :) 

Daftar Pustaka

Baksin, Askurifai, and Edi Warsidi. (2003). Membuat Film Indie Itu Gampang.

Hendriyani, H. (2017). Analisis Isi: Sebuah Pengantar Metodologi yang Mendalam dan Kaya dengan Contoh. Jurnal Komunikasi Indonesia, 63-65.

Suwastini, N. K. (2013). Perkembangan Feminisme Barat dari Abad Kedelapan Belas Hingga Postfeminisme: Sebuah Tinjauan Teoretis. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 1, 199.

Utaminingsih, A. (2017). Gender dan Wanita Karir. Malang: Universitas Brawijaya Press.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun