Milenial merupakan bonus bagi kemajuan politik di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Memahami karakter dan kecenderungan memilih dengan style milenial sangat membantu dalam memperoleh partisipasinya.
Penanaman pengubahan paradigma dalam perspektif pemilih pemula sangat disarankan agar tidak terjadi paham politik kolot yang tidak menarik minat milenial untuk terlibat dalam dunia politik. Halnya seperti politik identitas yang sekarang sedang menyeruak dan politik yang terkesan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan suara.
Untuk itu sangat disarankan bagi partai politik dan penyelenggara pemilihan umum serta institusi terkait untuk memberikan pemahaman menyeluruh berkaitan dengan perkembangan pemahaman dan paradigma generasi milenial terhadap kehidupan bidang politik.
Dengan banyaknya kasus golput yang melibatkan generasi milenial sebagai peserta aktif, perlu adanya perhatian khusus dan berbagai sosialisasi kekinian untuk menarik minat generasi milenial untuk berpartisipasi dan terlibat dalam dunia politik.
Penyelenggaraan seminar, webinar dan pendidikan kesadaran partisipasi politik di dunia universitas juga perlu di perhatikan untuk mengurangi angka absennya pemilih dari kalangan milenial. Kerjasama antara berbagai pihak memang sangat diperlukan jika ingin mendulang suara dan melihat partisipasi penuh generasi yang menjadi bonus demografi ini.