Batimbang tando adalah prosesi pertukaran benda simbolis antara kedua keluarga sebagai tanda bahwa lamaran telah diterima. Tando bisa berupa cincin, kain songket, atau benda pusaka lainnya. Tradisi ini mengikat kedua keluarga secara adat dan menjadi janji bahwa pernikahan akan dilangsungkan.
D. Malam Bainai
Malam bainai adalah malam terakhir bagi calon pengantin perempuan sebelum pernikahan. Dalam tradisi ini, kuku calon pengantin perempuan dihias dengan inai sebagai simbol kecantikan dan keberkahan. Prosesi ini diiringi doa dan nasihat dari para tetua perempuan.
E. Baralek Gadang (Pesta Pernikahan)
Baralek Gadang adalah puncak acara pernikahan, di mana kedua mempelai menjalani akad nikah yang dilanjutkan dengan pesta adat. Acara ini melibatkan masyarakat luas dan biasanya dilangsungkan di Rumah Gadang atau aula besar. Pakaian adat yang dikenakan oleh pengantin, seperti baju kurung dan suntiang (mahkota), menambah keanggunan prosesi ini.
3. Keunikan Tradisi Pernikahan Minangkabau
Tradisi pernikahan Minangkabau memiliki banyak keunikan yang membedakannya dari daerah lain:
A. Peran Aktif Pihak Perempuan
Berbeda dengan budaya lain, pihak perempuan memegang peranan penting dalam pernikahan. Mulai dari inisiatif meminang hingga penyelenggaraan acara, keluarga perempuan menjadi penggerak utama.
B. Suntiang: Mahkota Kebesaran Pengantin Perempuan
Suntiang adalah mahkota besar yang dikenakan oleh pengantin perempuan saat pesta pernikahan. Suntiang terbuat dari logam dan dihiasi ornamen emas atau perak. Selain sebagai simbol keindahan, suntiang melambangkan tanggung jawab besar yang akan diemban oleh mempelai perempuan.