Mohon tunggu...
Velly April
Velly April Mohon Tunggu... Relawan - Velly Aprilia Dianti

Terimaasih sudah membaca tulisan saya, semoga bermanfaat :) Email :vellybengkulu@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Revolusi Industri 4.0 di Sektor Pertanian Indonesia

21 Mei 2019   02:32 Diperbarui: 21 Mei 2019   02:42 19570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Tantangan dan Capaian; Modernisasi Pertanian Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0.

Teknologi memang sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia dan tidak dipungkiri lagi bahwa teknologi saat ini memegang peranan penting dalam proses perkembangan zaman. Memasuki Era Revolusi Industri 4.0 yaitu dimana teknologi Internet Of Things (IoT) sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari misalnya penggunaan Gawai, Komputer, dan masih banyak lagi. pun dalam bidang Pertanian teknologi  ini juga berperan penting. 

Revolusi Industri 4.0 dibidang Pertanian pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh manusia secara tradisional dapat dimudahkan atau digantikan oleh adanya sistem Internet of Things (IoT) dimana mesin industri otomotif terintegrasi dengan internet. contohnya pengumpulan data mengenai suhu, curah hujan, serangan hama, kecepatan angin serta muatan tanah. kemudian data tersebut digunakan untk mengotomatisasi teknik pertanian. sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas, 

meminimalkan limbah, serta dapat mengurangi upaya yang lebih merepotkan dalam pengelolaan tanaman. sebenarnya Revolusi Industri 4.0 sudah cukup populer di Eropa karena adanya Bencana Demografi, yaitu keadaan dimana jumlah penduduk produktif lebih sedikit dibanding penduduk yang non-produktif. 

Itulah sebabnya tenaga mereka digantikan oleh mesin yang canggih. sedangkan di Indonesia saat ini sedang mengalami Bonus Demografi, yaitu jumlah penduduk yang lebih banyak berusia produktif. sebagian dari masyarakat Indonesia berpendapat bahwa pertanian Indonesia tidak terlalu cocok dengan Revolusi Industri 4.0 karena Indonesia saat ini bukan seperti negara-negara di Eropa yang sedang kekurangan masyarakat produktif untuk bekerja. 

namun pandangan saya mengenai hal tersebut adalah "bukankah Bonus Demogragi yang kita alami saat ini 35 tahun yang akan datang akan berubah menjadi Bencana Demografi?", "Bukankah kita harus menyiapkan Bencana Demografi tersebut dengan memanfaatkan Bonus Demografi yang kita miliki saat ini?". 

Lalu pentingkah Revolusi Industri 4.0 dalam bidang pertanian? salah satu ciri-ciri majunya pertanian adalah memiliki peningkatan daya saing, Negara yang memiliki daya saing yang kuat dibuktikan dengan banyaknya mengekspor produk. untuk menghasilkan produk yang bestandar pasar global memerlukan kualitas bibit, lahan, serta perawatan yang berkualitas. untuk mewujudkan hal tersebut memerlukan solusi yang terbaik. adalah Industri 4.0 dengan menggunakan banyak kecanggihan, salah satunya Artificial Intelligence mampu memberikan solusi.

Dengan menggunakan mesin canggih yang terhubung ke Internet, petani bahkan dapat mengontrol lahan mereka dengan menggunakan remote. beberapa program yang sudah berhasil dijalankan oleh Kementrian Pertanian berdasarkan wawancara dengan Prof. Dedi Nursyamsi Staf Ahli Mentri bidang Infrastruktur pertanian di salah satu stasiun Televisi Nasinoal pada 20 Maret 2019 adalah :

1. Smart Green House

Semua aktifitas yang memengaruhi petumbuhan tanaman yang berada dalam cakupan Smart Green House ini akan diatur oleh internet yang menggunakan sistem Artificial Intellegence. misalnya melakukan pengaturan terhadap cahaya, air dan hal yang memengaruhi pertumbuhan tanaman tersebut agar dapat tumbuh dengan kualitas yang terbaik.

2. Smart Irrigation System

Irigasi bawah tanah yang dimanfaatkan untuk tanah kering dengan sistem kerja mengatur kelembapan tanah sehingga tanah tidak gersang lagi dan dapat menjadi lembab sesuai dengan kebutuhan tanaman. 

3. Automatic Tractor

Sebuah teknologi dimana petani dapat mengontrol traktor dengan menggunakan remote, bahakan dapat dikoktrol dari rumah.

Selain itu untuk menunjukkan keseriusan pemeritah dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0, Pemerintah juga menerapkan kebijakan-kebijakan yag Pro petani. lantas selain dengan banyaknya kuliah pertanian di Universitas yang tersebar di Indonesia, apa lagi upaya pemerintah dalam membentuk SDM yang berkualitas demi mempersiapkan Revolusi Industri 4.0? adalah Politeknik Pembangunan Partanian atau POLBANGTAN yang di bawah naungan Kementrian Pertanian yang tersebar di beberapa wilayah indonesia. selain itu salah satu ciri nyata mulai majunya pertanian Indonesia sat.

Ini dibuktikan dengan indonesia meng ekspor beberapa hasil pertanian, seperti nanas lampung yang sudah tembuh pasar Spanyol dan China, Lada biji yang di ekspor ke Malaysia dan Vienam,  dan lida mertua yang tembus ekspor ke Korea dan Singapura. kalian dapat memantau kemajuan pertanian Indonesia di Instagram @Kementrianpertanian.

Jika dilihat dari manfaatnya, memang Revolusi Industri 4.0 memiliki dampak yang baik bagi petani, pun bagi masyarakat umum yang dapat mengonsumsi hasil pertanian yang Berkualitas. Walaupun sudah ada beberapa capaian pemerintah dalam Penerapan Revolusi Industri 4.0 di bidang pertanian. di sisi lain ada pula tantangan yang harus dihadapi, diantaranya :

1. Perlunya perbaikan infrastruktur 

Untuk menerapkan Internet of Thing (IoT) memerlukan akses internet yang baik, sementara itu di seluruh indonesia tidaklah semua akses internetnya berjalan dengan baik. contohnya saja di daerah saya di Bengkulu Utara berdasarkan pengalaman akses internet di tengah kota saja jaringan 4G sering macet apalagi di derah pertanian yang terletak jauh dari kota. selain itu Infrastruktur yang lain adalah akses jalan, baik menuju kabupaten maupun menuju perkebunan akses jalan sangat penting. namun faktanya jalan dari kota Bengkulu ke kabupaten Bengkulu utara saja masih sangat kurang baik. bagaimana tauke mau membeli hasil petani jika jalan menuju Bengkulu utara saja masih banyak lubang, sempit, bahkan ada jembatan yang hanya bisa dilalui 1 mobil saja tidak bisa dilalui oleh 2 mobil yang saling berlawan arah. apalgi jalan menuju perkebunan, hanya bisa dilalui oleh sepeda motor dan mobil khusus kebun.

2. Perlunya biaya 

Alat teknologi yang canggih bukan murah harganya, apalagi luasnya wilayah perkebunan dan pertanian indonesia membutuhkan alat yang banyak. Revolusi Industri 4.0 dalam bidang pertanian nampaknya sudah berjalan di bebrap wilayah kota besar. namun belum di Bengkulu, saat Ini bahkan petani di daerah Bengkulu masih menggunakan alat yang tradisional seperti cangkul, membajak sawah menggunakan kerbau hingga menggunakan parang, hal tersebut merupakan pengalaman yang saya temukan di daerah Bengkulu bahkan di kota.

3. Petani yang belum melek teknologi

Walaupun Revolusi Industri 4.0 difokuskan terhadap petani milenial namun pentingnya teknologi juga berpengaruh terhadap petani yang  bukan milenial, sebab petani indonesia saat ini masih banyak tamatan SD dan SMP yang masih berusia Produktif, mereka juga masih berperan dalam dunia pertanian dan dalam hal kemajuan teknologi pertanian di 35 tahun yang akan datang. 

Selain itu banyak pula petani indonesia yang milenial namun mereka juga tidak melek teknologi disebabkan mereka menjadi petani karena putus sekolah baik itu putus sekolah SD, SMP, maupun SMA. berdasarkan pengalaman saya para petani milenial yang putus sekolah diantaranya banyak ditemukan di daerah saya sendiri, yaitu di Kecamatan Argamakmur Kabupaten Bengkulu Utara khususnya di Desa Taba Tembilang.

Namun, terlepas dari banyaknya tantangan yang dihadapi. Pertanian Indonesia haruslah mengikuti perkembangan zaman yaitu pertanian yang berbasis teknologi agar dapat menyokong kemajuan pertanian sehingga terciptalah petani Indonesia yang sejahtera serta masyarakat yang dapat mengonsumsi hasil pertanian yang berkualitas. untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya dukungan dari pemerintah, kerjasama di berbagai lembaga dan juga peran aktif masyarakat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun