Mohon tunggu...
Vellan Zunia Rahma
Vellan Zunia Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nasionalisme Bangsa: Makna, Sejarah, Fungsi serta Contohnya

14 Oktober 2023   18:25 Diperbarui: 14 Oktober 2023   18:28 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Makna Nasionalisme

      Menurut KBBI Nasionalisme memiliki arti paham (ajaran) . Sedangkan menurut istilah, Nasionalisme merupakan paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. 

      Dari sini kita tahu makna nasionalisme ini merujuk pada persatuan bangsa dimana elemen masyarakatnya yang melaksanakan. Sebuah bangsa yang tidak memiliki rasa persatuan didalamnya akan mudah terpengaruh, rawan konflik, dan berpotensi pada kehancuran bangsa tersebut. 

Sepenting itu kah sebuah nasionalisme? 

       Tentu saja sangat penting, untuk sejenak kita kembali ke masa lampau  dimana negara Indonesia ini masih dijajah oleh negara Belanda waktu itu. Pada masa itu masyarakat kita masih belum mengenal apa itu nasionalisme, dan memiliki perbedaan yang signifikan dalam segi suku, budaya, agama serta bahasa. 

        Adanya celah dalam persatuan itulah yang dimanfaatkan penjajah untuk masuk dan menjajah negara kita hingga beratus-ratus tahun lamanya. 

        Oleh karena itu, nasionalisme sangat penting keberadaannya bagi negara kita agar hal serupa tak terulang lagi. Apalagi sebuah perpecahan datangnya bisa tidak terprediksi entah itu dari dalam sendiri atau dari luar. Yang pasti sebuah nasionalisme sangat penting bagi negara kita. Karena dengan adanya nasionalisme, bangsa ini tidak mudah rapuh dan mampu menghadapi segala tantangan kedepannya. 

Sejarah Nasionalisme di Indonesia

      Nasionalisme sendiri tidak begitu saja muncul ditengah-tengah kita. Melainkan terdapat sejarah yang melatar belakanginya dimana organisasi Budi Utomo lahir pada tahun 1908 sebagai awal kebangkitan nasionalisme masyarakat Indonesia waktu itu. Kemudian pada tahun 1928 Sumpah Pemuda diikrarkan yang mengilhami konsep bertanah air Indonesia, berbangsa Indonesia, serta berbahasa Indonesia. 

      Tak hanya itu, ada beberapa faktor juga yang ikut berperan dalam munculnya nasionalisme di kalangan masyarakat Indonesia, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. 

Faktor Eksternal:

1. Kemunculan paham baru

     Adanya paham baru yang terus berkembang menjadi faktor pendorong kesadaran bagi masyarakat kita untuk bangkit dari penjajahan. Paham baru tersebut seperti Liberalisme, Pan Islamisme, Sosialisme, dan masih banyak lagi. 

2. Kemenangan Jepang atas Rusia

     Kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905 membuat masyarakat kita yakin bahwa kita juga bisa. Kita bisa bebas dari penjajahan yang terjadi. Hal tersebut lah yang menjadi pemicu semangat ditengah-tengah masyarakat kita waktu itu. 

3.  Kemunculan gerakan kebangkitan di Asia

      Munculnya gerakan kebangkitan di negara-negara Asia seperti Kongres Nasional India, Turki Muda, dan Gandhisme menjadi psalah satu pemicu semangat di kalangan masyarakat kita. 

  Faktor Internal:

1. Kenangan kejayaan masa lalu

       Adanya kenangan kejayaan pada masa lalu seperti pada masa Sriwijaya dan Majapahit yang mampu memperluas wilayahnya di Nusantara hingga menjadi kerajaan besar membuat para masyarakat optimistis untuk bebas dari penjajahan yang dialami waktu itu. 

2. Persamaan Nasib

       Penjajahan yang dilakukan oleh Belanda pada masyarakat Indonesia yang menimbulkan penderitaan berkepanjangan. Hal itu membuat masyarakat Indonesia sama-sama merasakan nasib ditindas, dan memiliki tekad untuk bangkit dari penjajahan tersebut. 

3. Munculnya golongan terpelajar

       Golongan terpelajar muncul dengan mengobarkan semangat yang kuat untuk membebaskan bangsa kita dari penjajahan. Tak hanya itu, kemunculan golongan terpelajar juga mendorong lahirnya organisasi-organisasi pada bidang politik, sosial dan lain sebagainya. 

Fungsi Nasionalisme untuk Indonesia

      Setelah mengetahui makna penting sebuah Nasionalisme serta Sejarah dan Faktor pendorongnya. Kita akan membahas tentang fungsi sebuah nasionalisme untuk bangsa kita. 

      Adanya Nasionalisme yang terus berkembang di negara kita sejak dahulu, memiliki banyak sekali fungsi untuk negara kita yaitu:

1. Sebagai Alat Integrasi Bangsa

      Keberadaan Nasionalisme mampu menyatukan masyarakat Indonesia yang memiliki perbedaan suku, bahasa, agama, serta budaya. Dengan adanya nasionalisme ini, masyarakat Indonesia bisa bersatu dibawah nasionalisme pancasila yang menjadi jati diri bangsa kita. 

2. Untuk Menjaga Kelangsungan Hidup Bangsa

        Sebuah bangsa tidak ada apa-apanya jika masyarakatnya tidak memiliki rasa nasionalisme. Bangsa tersebut akan mudah terpecah belah dalam waktu dekat. Sedangkan jika sebuah bangsa memiliki rasa nasionalisme didalamnya, bangsa tersebut akan kokoh hingga mampu menjaga kelangsungan hidup kedepannya. 

3. Meningkatkan Martabat Bangsa

        Sebuah bangsa yang tak memiliki rasa nasionalisme akan mudah rawan konflik karena kurangnya rasa persatuan. Dan bangsa yang seperti itu adalah bangsa yang lemah dimata dunia. Berbeda halnya dengan bangsa yang memiliki persatuan yang kuat yang akan membuat bangsa tersebut tetap kokoh berdiri meski tantangan kedepannya tak terprediksi. Bangsa seperti itu adalah bangsa yang kuat dimata dunia. 

Contoh Nasionalisme di Indonesia

1. Bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu Bangsa Indonesia. 

2. Saling Tolong menolong tanpa membeda-bedakan suku, agama, serta budaya. 

3. Bangga menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan Indonesia. 

4. Bangga menggunakan produk lokal atau produk dalam negeri karena sebagai bentuk dukungan kepada masyarakat akan kekreatifan mereka, dan lain sebagainya. 

Dari sini kita belajar apa itu nasionalisme, mengapa keberadaannya diharapkan di tengah-tengah kita, serta fungsi nasionalisme bagi bangsa kita. 

Sebuah bangsa tidak ada apa-apanya tanpa rakyatnya. Dan Rakyat adalah elemen penggerak bangsa tersebut. Jika elemen tersebut satu sama lain saling bekerja sama, saling bahu membahu maka bangsa tersebut akan mencapai tujuannya. 

Sedangkan bangsa yang tidak memiliki rasa nasionalisme didalamnya, akan saling tercerai berai satu sama lain antar masyarakatnya. Dan hal tersebut memudahkan pengaruh luar untuk masuk dan menciptakan konflik didalamnya. 

Oleh karena itu, nasionalisme sangatlah penting keberadaannya di tengah-tengah kita sampai kapanpun karena kita adalah satu Indonesia. Tidakkah ingat masa lampau dimana negera ini dijajah beratus-ratus tahun lamanya dan merugikan rakyat serta SDA kita? 

Jangan sampai hal serupa terulang lagi karena kurangnya rasa persatuan di antara kita. Kita sebagai generasi bangsa yang telah diwarisi negeri ini, harus bisa membuktikan bahwa dengan persatuan kita bisa membawa negera ini menuju negara yang maju. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun