Mohon tunggu...
Vellan Zunia Rahma
Vellan Zunia Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Karakter Bangsa dalam Demokrasi Pancasila dan Nilai Islamnya

7 Oktober 2023   17:02 Diperbarui: 7 Oktober 2023   17:05 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata demokrasi bukanlah hal yang asing di telinga semua orang. Sejak duduk dibangku sekolah, seorang siswa sudah dikenalkan apa itu demokrasi. Bahkan hingga saat ini, dibangku perkuliahan pasti banyak yang masih bertemu materi demokrasi. 

Demokrasi memang bukan lagi hal yang asing dikalangan semua orang, karena demokrasi sendiri sudah ada sejak dulu. Semua negara-negara didunia ini memiliki demokrasi sendiri-sendiri, seperti negara barat yang menggunakan Demokrasi Liberal. Sedangkan negara kita, Negara Indonesia sejak dulu telah menggunakan Demokrasi Pancasila yang sesuai jati diri negara ini. 

Mengapa tidak Demokrasi Liberal? 

Sebagai negara majemuk dan memiliki banyak perbedaan suku, bahasa, serta budaya. Demokrasi Liberal dirasa kurang sesuai untuk negara Indonesia ini. Sehingga Demokrasi Pancasila lah yang sesuai dengan jati diri negara ini, yang tidak akan memunculkan disintegrasi untuk negara ini. Serta dapat menjadi alat pemersatu bangsa ini. 

Demokrasi Pancasila dipilih langsung oleh para pahlawan yang sudah mendahului kita dan sudah lama dipakai untuk kepentingan negara ini. Dimana kedaulatan berada ditangan rakyat sesuai UUD 1945 pasal 1 ayat 2. Sebagai negara yang mengamalkan demokrasi tentu segala sesuatunya tidak dianggap remeh, karena menyangkut kepentingan banyak orang. Untuk itu juga para pahlawan kita sangat kritis dan hati-hati dalam memilihkan demokrasi untuk negara kita. 

Kepentingan banyak orang juga menjadi bagian dari ajaran islam yang sudah lama ada sejak zaman Rasulullah SAW. Islam hadir untuk memberi petunjuk serta peringatan bagi semua orang dalam berperilaku didunia ini. 

Di dalam ajaran islam ini, kepentingan berperilaku hingga sebuah perkara diselesaikan secara adil dan benar. Dimana terdapat nilai demokrasi didalamnya yang memiliki kesamaan dengan Demokrasi Pancasila. Seperti musyawarah mufakat, yang memiliki kesamaan dengan ajaran islam dimana dulu pada zaman sahabat Rasulullah SAW, para kaum anshar dan muhajirin bermusyawarah memilih khalifah setelah nabi wafat. 

Hal itu memiliki kesamaan dengan Demokrasi Pancasila yang diterapkan di Negara Indonesia ini. Dimana pemimpin bangsa dipilih melalui pemilu oleh rakyatnya. Tidak hanya dalam memilih pemimpin bangsa saja, namun segala sesuatunya dimusyawarahkan untuk mencapai mufakat. 

Islam mengajarkan untuk saling menghargai dan menghormati satu sama lain tanpa membeda-bedakan. Begitu juga nilai Pancasila yang mengajarkan untuk bersatu dalam perbedaan agama, suku, dan budaya. 

Seiring berjalannya waktu, apalagi di era globalisasi ini dimana semua orang dengan mudah mendapat pengaruh dari luar. Semua hal bisa dengan mudah berubah dan terkontaminasi, begitu juga Demokrasi Pancasila ini. Apakah Demokrasi kita akan tetap murni? 

Hal tersebut bisa jadi iya juga bisa jadi tidak. Mengingat generasi Z ini sangat dekat dengan modernisasi, sehingga sangat perlu pengawasan serta tuntunan agar tetap mengamalkan pancasila serta memegang teguh Demokrasi Pancasila. 

Masyarakat Indonesia didominasi oleh orang-orang yang beragama islam. Islam dan Demokrasi Pancasila seperti yang diterangkan diatas memiliki kesamaan. Untuk itu mendidik penerus bangsa yang beriman dan berkakhlak sangatlah penting. 

Misalnya seperti seorang anak yang dari kecil tidak dimanja dan diajarkan mengakui kesalahannya akan menentukan bagaimana sifat dan sikapnya kedepannya. Ia akan selalu mengintropeksi dirinya, apakah yang ia lakukan menyakiti orang lain atau tidak. Sehingga dia tumbuh jadi anak yang kritis dan perasa. Tidak hanya itu, ia juga akan mengerti arti tanggung jawab atas apa yang ia perbuat. Hal itulah yang telah diajarkan dalam agama islam, begitu juga nilai-nilai Pancasila yang melekat pada diri bangsa ini. 

Namun, tidak banyak orang tua yang mengerti akan hal kecil itu. Kebanyakan orang tua tahu cara memberi asupan yang bagus pada fisik seorang anak, namun melupakan asupan jiwa anak tersebut. Padahal sesuatu yang besar terbentuk dari sesuatu yang kecil dulu. Masa depan bangsa terlihat dari bagaimana anak-anak didik dan telah diamalkan nilai apa saja.

Anak yang memiliki nilai agama serta nilai Pancasila yang mengakar dalam dirinya, tidak akan mudah goyah dalam era globalisasi ini. Sehingga Demokrasi Pancasila akan tetap terjaga dalam diri masa depan bangsa kita, meski pengaruh luar dengan mudah masuk. 

Akan tetapi, jika anak dari dini tidak diawasi dan dididik sebagaimana mestinya bisa memudahkan pengaruh luar masuk pada diri anak tersebut. Sehingga ia akan terkontaminasi dengan budaya luar tanpa tahu cara menyeleksinya. Hal tersebutlah yang akan mempengaruhi bagaimana masa depan demokrasi ini. Kemurnian demokrasi dan SDM yang unggul dalam diri masa depan bangsa ini hanyalah angan-angan saja. 

Sekarang, ditahun 2023 ini Demokrasi Pancasila sudah terpakai selama 56 tahun. Dimana sebelumnya beberapa kali perubahan dalam menentukan demokrasi negara ini. Selama ini juga segala persoalan menggunakan demokrasi Pancasila untuk diselesaikan bersama. 

Sebuah persoalan dalam negeri ini selalu ada dan bagaimana masa depan bangsa menanggapi serta menyelesaikannya, tergantung bagaimana ia dididik dalam masa pertumbuhannya. Masa depan bangsa tersebut akan tumbuh dan menjadi bagian dari penggerak Demokrasi Pancasila ini. Ia akan menempati berbagai posisi untuk kemajuan bangsa ini. Hal tersebut lah yang akan menunjukkan bagaimana wajah demokrasi ini dimasa depan. 

Para pahlawan bangsa ini menaruh harapan yang besar pada anak cucu yang ditinggalkan. Negeri ini akan dibawa kemana berada ditangan rakyat ini, sebagaimana kedaulatan berada ditangan rakyat. Untuk itu, menanamkan nilai Pancasila dan nilai Islami dalam diri seorang anak sangatlah penting. Agar Demokrasi ini tetap terjaga dan diamalkan dengan baik untuk negeri tercinta ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun