Mohon tunggu...
Vellan Zunia Rahma
Vellan Zunia Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Karakter Bangsa dalam Demokrasi Pancasila dan Nilai Islamnya

7 Oktober 2023   17:02 Diperbarui: 7 Oktober 2023   17:05 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat Indonesia didominasi oleh orang-orang yang beragama islam. Islam dan Demokrasi Pancasila seperti yang diterangkan diatas memiliki kesamaan. Untuk itu mendidik penerus bangsa yang beriman dan berkakhlak sangatlah penting. 

Misalnya seperti seorang anak yang dari kecil tidak dimanja dan diajarkan mengakui kesalahannya akan menentukan bagaimana sifat dan sikapnya kedepannya. Ia akan selalu mengintropeksi dirinya, apakah yang ia lakukan menyakiti orang lain atau tidak. Sehingga dia tumbuh jadi anak yang kritis dan perasa. Tidak hanya itu, ia juga akan mengerti arti tanggung jawab atas apa yang ia perbuat. Hal itulah yang telah diajarkan dalam agama islam, begitu juga nilai-nilai Pancasila yang melekat pada diri bangsa ini. 

Namun, tidak banyak orang tua yang mengerti akan hal kecil itu. Kebanyakan orang tua tahu cara memberi asupan yang bagus pada fisik seorang anak, namun melupakan asupan jiwa anak tersebut. Padahal sesuatu yang besar terbentuk dari sesuatu yang kecil dulu. Masa depan bangsa terlihat dari bagaimana anak-anak didik dan telah diamalkan nilai apa saja.

Anak yang memiliki nilai agama serta nilai Pancasila yang mengakar dalam dirinya, tidak akan mudah goyah dalam era globalisasi ini. Sehingga Demokrasi Pancasila akan tetap terjaga dalam diri masa depan bangsa kita, meski pengaruh luar dengan mudah masuk. 

Akan tetapi, jika anak dari dini tidak diawasi dan dididik sebagaimana mestinya bisa memudahkan pengaruh luar masuk pada diri anak tersebut. Sehingga ia akan terkontaminasi dengan budaya luar tanpa tahu cara menyeleksinya. Hal tersebutlah yang akan mempengaruhi bagaimana masa depan demokrasi ini. Kemurnian demokrasi dan SDM yang unggul dalam diri masa depan bangsa ini hanyalah angan-angan saja. 

Sekarang, ditahun 2023 ini Demokrasi Pancasila sudah terpakai selama 56 tahun. Dimana sebelumnya beberapa kali perubahan dalam menentukan demokrasi negara ini. Selama ini juga segala persoalan menggunakan demokrasi Pancasila untuk diselesaikan bersama. 

Sebuah persoalan dalam negeri ini selalu ada dan bagaimana masa depan bangsa menanggapi serta menyelesaikannya, tergantung bagaimana ia dididik dalam masa pertumbuhannya. Masa depan bangsa tersebut akan tumbuh dan menjadi bagian dari penggerak Demokrasi Pancasila ini. Ia akan menempati berbagai posisi untuk kemajuan bangsa ini. Hal tersebut lah yang akan menunjukkan bagaimana wajah demokrasi ini dimasa depan. 

Para pahlawan bangsa ini menaruh harapan yang besar pada anak cucu yang ditinggalkan. Negeri ini akan dibawa kemana berada ditangan rakyat ini, sebagaimana kedaulatan berada ditangan rakyat. Untuk itu, menanamkan nilai Pancasila dan nilai Islami dalam diri seorang anak sangatlah penting. Agar Demokrasi ini tetap terjaga dan diamalkan dengan baik untuk negeri tercinta ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun