Tahap pertama: berupa selamatan dengan 12 tumpeng, lauk-pauk, Jenang sengkolo, dan 7 porsi jenang suro. Tumpeng itu kemudian di makan secara bersamaan sepanjang jalan desa. Selain itu, para tertua desa juga melakukan ritual dibeberapa tempat keramat seperti watu laso, watu gajah, dan watu tumpeng. Tahap kedua: yaitu mengarak 30 manusia kerbau mengelilingi empat penjuru desa yang dipimpin tokoh adat. Dibelakang arak-arakan manusia kerbau, ada kereta yang digunakan oleh Dewi Sri, yaitu lambang dewi padi dan kesubura.
Tahap ketiga atau terakhir: yaitu penanaman benih padi oleh manusia kerbau. Sedangkan pelaksanaan upacara Kebo-keboan di Aliyan dilakukan dalam lima tahap, yaitu: Tahap pertama: persiapan, yaitu pemasangan umbul-umbulan disepanjang jalan desa. Tahap kedua: membuat kubangan yang lokasinya disesuaikan rute arak-arakan manusia kerbau, kubangan melambangkan tempat persemaian padi yang akan menghasilkan butir-butir beras. Tahap ketiga: membuat gunungan hasil bumi, gunungan ini berisi buah-buahan dan hasil bumi lain bersambung kesejahteraan.Â
Tahap keempat: ider bumi yaitu mengarak manusia kerbau keseluruh penjuru desa. Tahap kelima: penutup disebut ngurit, yaitu seorang tokoh berperan sebagai Dewi Sri memberikan benih padi kepada ketua adat. Oleh karena itu ketua adat, benih itu lantas diberikan kepada para petani untuk di tanam.Â
                  KESIMPULAN
 Upacara adat Kebo-keboan adalah upacara adat yang dilestarikan di masyarakat Using Kabupaten Banyuwangi. Adat ini memiliki tradisi dan khas yang unik serta mempunyai nilai seni rupa tinggi dan sangat bersejarah yang perlu dilestarikan, oleh karena itu penulis memilih adatKebo-keboan sebagai objek yang akan di bahas. Teks ini dibuat berdasarkan hasil pengumpulan data dari beberapa sumber. Oleh karena itu hasil observasi dan pengumpulan data dari Kebo-keboan ini adalah kerbau yang digunakan bukanlah kerbau sesungguhnya melainkan manusia yang berubah menjadi kerbau yang dikutuk oleh masyarakat.Â
Kerbau merupakan simbol kerja sama antara petani dengan hewan bajaknya yang mempunyai peranan penting dalam menggemburkan tanah hingga menjadi subur. Awal mula dilaksanakannya tradisi ini karena kisah Buyut Karti, seseorang yang mendapatkan wangsit untuk mengadakan upacara bersih desa untuk mencegah datangnya wabah yang sulit disembuhakan di Desa Alasmalang, Banyuwangi.Â
                DAFTAR PUSTAKA
 Banyuwangibagus.com. Tanggal gelar upacara adat kebo-keboan https://www.banyuwangibagus.com/2014/11/tradisi-kebo-keboan-suku-osing.html?m=1 Wikipedia. Penjelasan kebo-keboan https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kebo-Keboan Abstrak tentang kebo-keboan https://banyuwangitourism.com/festival/kebo-keboan-alasmalang Proses pelaksanaan kebo-keboan https://surabaya.kompas.com/read/2022/03/01/190000878/upacara-adat-kebo-keboan-banyuwangi--sejarah-tujuan-dan-pelaksanaannya?amp=1&page=2&_gl=1*r3pjh2*_ga*YW1wLTdFM0FGTHE3elZpUWNVVWtHTU5qVV9lcUUtTjRyeHowaURIaG4tMW14ZG42WUVfSVB1MG9PT05xV2VZRmlWV04.*_ga_77DJNQ0227*MTY5MjAyNTMwMy40LjEuMTY5MjAyNTMwNC4wLjAu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H