b. Mengapa Manajemen Strategis Penting?
Manajemen strategis memiliki kepentingan yang besar karena dapat membuat perbedaan dalam kinerja suatu organisasi. Penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara perencanaan strategis dan kinerja organisasi, dengan organisasi yang menerapkan manajemen strategis cenderung memiliki tingkat kinerja yang lebih tinggi. Alasan kedua adalah karena para manajer di berbagai jenis dan ukuran organisasi sering menghadapi situasi yang terus berubah. Dalam menghadapi ketidakpastian ini, manajemen strategis membantu mereka dalam memeriksa faktor-faktor yang relevan dan membuat keputusan yang tepat. Terakhir, manajemen strategis juga penting karena membantu mengelola kompleksitas dan keragaman organisasi dengan memastikan bahwa setiap bagian bekerja bersama untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif.
Manajemen strategis memiliki peran krusial dalam organisasi baik bisnis maupun nirlaba. Sebagai contoh, Layanan Pos AS (USPS) menghadapi persaingan yang ketat dari berbagai industri seperti perusahaan pengiriman paket, telekomunikasi, dan layanan pesan teks. Dengan menggunakan manajemen strategis, tim eksekutif USPS merumuskan berbagai rencana tindakan untuk mengatasi penurunan volume kiriman surat dan kerugian finansial yang dihadapi. Upaya tersebut meliputi revisi jadwal tingkat layanan, penyederhanaan fasilitas pemrosesan surat, peningkatan layanan mandiri di kantor pos, dan penawaran layanan pengiriman di hari yang sama. Strategi ini menunjukkan bahwa manajemen strategis terus menjadi kunci kesuksesan operasi USPS, sementara juga penting dalam organisasi nirlaba meskipun belum banyak diteliti secara mendalam.
Proses manajemen Strategis
Proses manajemen strategis merupakan proses enam langkah yang mencakup perencanaan, implementasi, dan evaluasi strategi. Meskipun empat langkah pertama menggambarkan perencanaan yang harus dilakukan, implementasi dan evaluasi sama pentingnya! Bahkan strategi terbaik pun bisa gagal jika manajemen tidak menerapkan atau mengevaluasinya dengan benar.
a. Langkah 1: Mengidentifikasi Misi, Sasaran, dan Strategi Organisasi Saat Ini
Mendirikan misi adalah tahap krusial dalam pengelolaan organisasi karena ini mengarahkan arah bisnis. Misi menyatakan tujuan inti organisasi, meskipun terkadang memerlukan modifikasi seiring berjalannya waktu. Contohnya, awalnya, Facebook menetapkan misi "membuat dunia terbuka dan terhubung," tetapi kesulitan dalam penyebaran disinformasi mendorong mereka untuk memperbarui misi mereka. Sekarang, mereka fokus pada "memberdayakan masyarakat untuk membangun komunitas dan mendekatkan dunia." Ini menyoroti pentingnya adaptasi misi sesuai dengan perubahan lingkungan dan nilai-nilai organisasi.
b. Langkah 2: Melakukan Analisis Eksternal
Tren yang tercantum memiliki dampak signifikan pada bisnis dalam berbagai aspek. Pertama, pergeseran penggunaan telepon seluler dari panggilan suara ke pengiriman dan pengambilan data mengubah cara pelanggan berinteraksi dengan perangkat, mempengaruhi strategi pemasaran dan pengembangan produk perusahaan teknologi. Penurunan tingkat pengangguran dapat mempengaruhi ketersediaan tenaga kerja dan kebijakan kompensasi di berbagai industri, sementara peningkatan suku bunga dapat memengaruhi biaya pendanaan dan investasi bisnis.
Dalam konteks manajemen strategis, analisis lingkungan eksternal membantu manajer memahami tren dan perubahan yang memengaruhi organisasi mereka. Komponen ekonomi, demografi, politik/hukum, sosiokultural, teknologi, dan global dianalisis untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dapat dieksploitasi atau dihadapi. Misalnya, di industri farmasi, perlindungan paten memberikan peluang bagi perusahaan AS untuk mendapatkan keuntungan dari penelitian dan pengembangan produknya, tetapi berakhirnya perlindungan paten bisa menjadi ancaman dari persaingan produk generik yang lebih murah.
Pemahaman atas peluang dan ancaman strategis ini memungkinkan manajer untuk mengembangkan strategi yang tepat, seperti mengidentifikasi pasar yang dapat diekspansi atau mengatasi persaingan dari produk generik. Misalnya, perusahaan farmasi Wyeth Pharmaceuticals menghadapi ancaman dari produk generik setelah berakhirnya perlindungan paten Protonix mereka, sementara perusahaan Teva Pharmaceuticals mengambil peluang dengan memasarkan versi generik dengan harga lebih rendah. Dengan demikian, manajemen strategis membantu organisasi menanggapi dinamika lingkungan eksternal dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan bisnis mereka.
c. Langkah 3: Melakukan Analisis Internal
Analisis internal memberikan wawasan tentang sumber daya dan kemampuan spesifik suatu organisasi. Sumber daya mencakup aset keuangan, fisik, manusia, dan tidak berwujud yang digunakan untuk mengembangkan, memproduksi, dan mengirimkan produk kepada pelanggan, sementara kemampuan merujuk pada keterampilan dan kemampuan dalam menjalankan aktivitas bisnis. Kompetensi inti, atau kemampuan utama dalam menciptakan nilai, menjadi fokus utama dalam menentukan senjata kompetitif organisasi.