Mohon tunggu...
NARE HUMY
NARE HUMY Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Panggilan mendadak itu menghargai sebuah karya

Buku adalah senjata peluruh adalah membaca.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

REFLEKSI BUKU PERTEMUAN MISIONARIS DENGAN ORANG YALI, DAMAI DI PEGUNUNGAN PAPUA

27 Maret 2023   10:27 Diperbarui: 27 Maret 2023   12:17 2215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dari info penerbangan

Buku yang bagus adalah buku yang sudah sudah membaca, "NOE A.. untuk bukunya, Kaka Besar N:P

Refleksi Oleh :Melky

Terimakasih untuk penulis buku pdt.Dr Siegfried Zollner.  Yang juga menjadi tokoh perdamaian bagi orang yali anggruk dan Aphapsili. Selama berabad-abad orang orang yali hidup dalam bermusuhan tidak terlepas juga dengan situasi dunia luar yang hidup juga hampir sama yaitu perang sesama manusia adalah jalan satu-satunya bagi kehidupan nenek moyang mereka dulu, untuk untuk dominasi tempat tersebut, mereka tunjukan kekuatan fisik nyata terhadap yang lain untuk buktikan bahwa suku A paling kuat dari suku B. Hal inilah yang membuat dunia mencari solusi terbaik untuk hidup saling rukun, menghargai nilai-nilai kemanusiaan yang lebih tinggi. Dari proses yang panjang di dunia Eropa dan dunia luar kehidupan orang yali juga aktif dalam kegiatan sehari-hari mereka. Misalnya berkebun,bercocok tanam,perburu dan perang.

Bagian I

Sebelum pemerintah Belanda Dan Misionaris Di Yalimo

Dari hari ke hari orang yali tidak mengenal dengan dunia luar, mereka tau tentang sejarah pohon yeli tentang asal mula manusia di dunia versi orang yali bahwa manusia yang pergi pada zaman dahulu kala akan kembali suatu saat nanti di daerah yali. Dan kepercayaan itu terus berdiskusi dengan generasi ke generasi untuk terus mengingat bahwa suatu saat akan ada orang yang datang. Orang yali tidak tau bahwa tidak ada suku bangsa lain selain tiga suku besar yang ada di pegunungan papua, jadi waktu itu orang yali hanya mengenal suku Selain Suku Yali HUBULA dan LANNY.

Aktivitas sehari-hari mereka sangat sederhana dan seperti biasa yaitu Berkebun, peternak,perburu dan lain-lain. Aktivitas sehari-hari mereka yang paling sadis adalah saling membunuh dan saling memakan antara suku mereka sendiri. Dilihat dari sejarahnya orang yali sendiri bahwa mereka saling membunuh antara marga dengan marga, mereka tidak jauh dari asal usul sejarah. Saling bermusuhan antara kampung A dengan B hanya karena beberapa alasan yang mumbuat mereka bermusuhan. Bermusuhan juga di landasi dengan hukum orang yali atau ketika melanggar hukum adat yang sudah di tanamkan oleh nenek moyang. Yaitu jangan membunuh sembarang, jangan mengambil istri orang lain, jangan mengambil kebun orang lain dan lain-lain.Dahulu kala sebelum mengenal hukum dalam alkitab orang yali mempunyain hukum adat yang di sebut di atas, ketika melanggar hukum adat tersebut maka ada perang sesama kelompok A dan B.

Perang terus menerus terjadi ketika pihak sebelah merasa di korbankan oleh pihak sebelah, pihak yang di bunuh untuk di makan,  mereka saling berbagi di satu kampung  dan semua mendapatkan dan itu sudah menjadi tradisi, dan terjadi ketika ada sebab.

Bagian II

Zaman Belanda Dan Misionaris

Saat belanda menduduki di holandia dan agamua, orang yali hidup masih dalam bermusuhan dan masih belum tau tentang dunia luar dan manusia lain atau kulit lain, saat beberapa daerah mulai di kenal oleh misionaris sending katolik dan sending lain orang yang masih hidup dengan isolasi di bawa pegunungan pedalaman yang sejuk tanpa membuka diri keluar. Pesawat MAF yang menjadi petinju bagi misionaris dan bagi orang yali, Pada waktu itu MAF adalah burung terbesar yang melewati di atas rumah mereka dan sempat pana ke atas namun tidak berhasil menjatuhkan karena pesawat tersebut masih jauh dari permukaan.

Sumber gambar dari info penerbangan
Sumber gambar dari info penerbangan

Misionaris

Ketika Pdt Dr,Siegfried Zollner 1960 saat itu masih bernama Nederland Niew Guinea atau West Niew Guinea tiba di holandia. zollner adalah Tokoh yang membawa damai bagi orang yali, sesuai dengan visi ketua klasis orang papua pertama yang punya pikiran dan misi besar untuk membuka isolasi di daerah-daerah pedalaman pegunungan termasuk daerah yali dan utusan hamba zallner sebagai misionaris yang akan memberikan injil di wilayah yali. Pada 1961 dari perjalanan yang panjang dari Wamena, Mugi dan wilayah Yalimek. 1961 pada 24 maret orang yali melihat manusia yang kulitnya berbeda dari mereka semua, sehingga membuat mereka penasaran akhirnya mereka terima dengan baik hati, dan menyambutnya sesuai dengan budaya adat orang yali yaitu bakar batu wam dan makan bersama. Bagi orang yali waktu itu bahwa ini adalah orang yang selama ini kami nanti-natikan telah tiba, sesuai dengan tulisan awal di atas bahwa orang-orang yang sudah pergi akan kembali suatu saat. Misionaris terus menerus bekerja keras tanpa lelah melakukan niat baiknya kepada orang yali, dari kampung ke kampung. Daerah yang sangat isolasi diri dari dunia luar mulai membuka diri ke dunia luar. Dan akhirnya di mana hari bersejarah orang yali jatuh pada tanggal 24 maret sejak 1961 sampai kemarin usai menggelar usia yang ke 62 tahun.

Pendidikan Zaman Misionaris

Orang yali waktu itu tidak tau apa-apa tentang pendidikan, tetapi keinginan mereka ingin tau hal-hal baru dan sangat antusias. Sehingga mereka cepat mengerti dan paham maksud dan tujuan yang di sampaikan, setelah mendidik , mengirimkan mereka untuk mendapatkan pendidikan di Holandia dengan di kirimnya 4 orang pertama yali dengan tujuan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih bak, mereka juga adalah orang yali anggruk pertama yang mengenal dengan dunia luar.

Kesehatan

Kualitas kesehatan sangat bagus di daerah yali zaman misionaris, mereka mendidik cara buat obat, cara operasih, dan resep-resep lainnya, dengan kualitas rumah sakit terbaik waktu itu umumnya di papua dan papua nugini, di situ menjadi pusat untuk pelayanan di berbagai pelosok papua dan papua nugini PNG.

Dan salut saya kepada suku-suku bangsa lain yang punya  visi dan kontribusi besar terhadap orang yali; suku biak,serui,sentani,hubula,lanny ddl. Yang punya kontribusi besar untuk membuka isolasi daerah yali, dengan mendidik orang yali waktu itu akhirnya orang yali bisa menjadi manusia yang punya nilai yang sama seperti manusia lain di bumi ini.

Zaman Kolonialisme Di Indonesia

Semua di hancurkan ketika kehadiran indonesia, dulu yang rumah sakit terbaik itu kini sudah tidak ada lagi,dulu pendidikan sesuai konteks orang yali itu indonesia sudah di hancurkan dengan semenit saja.Kini tinggal cerita dan sejarah yang di tulis dalam beberapa buku.

Pesan Saya: Kepada kawan-kawan yang membaca artikel atau refleksi dari saya ini jika menarik, bisa beda buku lalu diskusi.

Oleh:  Melky

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun