Mohon tunggu...
Vega Radindhi Ardhana
Vega Radindhi Ardhana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan di PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk

21 Juni 2024   19:50 Diperbarui: 2 Juli 2024   08:13 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perusahaan juga menerapkan strategi yang disebut Total Productive Maintenance, atau TPM, yang bertujuan untuk mengurangi kerugian dan meningkatkan kinerja mesin. Dengan melibatkan setiap karyawan dalam pemeliharaan, mereka berusaha untuk memperpanjang umur mesin dan meningkatkan produktivitas, yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan perusahaan. Keuntungan ini tidak hanya dirasakan oleh perusahaan, tetapi juga oleh karyawan, yang mendapatkan peningkatan keterampilan, keselamatan, dan kerja tim.

Pembaruan Form Laporan

Dalam upaya mengurangi waktu henti yang tidak terencana (UDT) di pabrik, sebuah form laporan baru telah dikembangkan. Form lama hanya mencatat waktu mulai dan selesai dari UDT, tanpa memberikan wawasan tentang penyebabnya. Form baru ini dirancang untuk mengidentifikasi dan mencatat Non-Repair Time (NRT), yaitu waktu ketika perbaikan tidak dilakukan meskipun mesin berhenti beroperasi. 

Kategori NRT termasuk waktu menunggu peralatan, teknisi, spare part, dan layanan eksternal. Tujuan dari form baru ini adalah untuk mengumpulkan data yang lebih detail, memudahkan analisis masalah, mengidentifikasi penyebab utama UDT, dan menerapkan solusi untuk memangkas durasi UDT, sehingga meningkatkan efisiensi produksi. 

Pelaksanaan Program di Converting 1B Projek ini melibatkan peningkatan efisiensi pada mesin utama di area Converting 1B, termasuk bagian Spiral, Loose Leaf, dan Pad. Dalam upaya ini, tim mengumpulkan data terkait waktu henti yang tidak direncanakan (UDT), waktu perbaikan (RT), dan waktu non-perbaikan (NRT). 

Analisis menunjukkan bahwa sebagian besar NRT disebabkan oleh penundaan dalam mendapatkan peralatan atau menunggu teknisi. Untuk mengatasi masalah ini, tim melakukan analisis penyebab utama dan menetapkan tujuan untuk mengurangi durasi NRT, khususnya dalam kategori menunggu peralatan/tooling (MPT) dan mencari/menunggu teknisi (MMT).

Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan mengurangi waktu tunggu perbaikan (MMT) di PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk., ditemukan bahwa komunikasi yang kurang efektif antara tim produksi dan teknisi menjadi penyebab utama keterlambatan. 

Untuk mengatasi masalah ini, diusulkan pembentukan grup WhatsApp yang memungkinkan komunikasi yang lebih cepat dan efisien, memudahkan koordinasi perbaikan, dan meningkatkan kesadaran teknisi tentang prioritas perbaikan mesin. 

Selain itu, penambahan teknisi baru diharapkan dapat mempercepat proses perbaikan, mengurangi risiko kecelakaan kerja, dan memberikan dukungan tambahan saat teknisi lain berhalangan hadir. Dengan perubahan ini, perusahaan berharap dapat memotong durasi MMT hingga setengahnya, yang akan berdampak positif pada produktivitas dan keuntungan perusahaan.

Hasil Pelaksanaan dan Kesimpulan:

  • Peningkatan Efisiensi: Setelah menetapkan target peningkatan efisiensi, terjadi penurunan signifikan dalam waktu tunggu dan pencarian teknisi. Inisiatif seperti pembentukan grup WhatsApp telah mempercepat komunikasi dan koordinasi, mengurangi waktu henti secara keseluruhan.
  • Faktor Penyebab Penurunan: Beberapa faktor berkontribusi pada penurunan ini, termasuk peningkatan umpan balik kepada operator dan kebutuhan akan tenaga kerja tambahan untuk mengelola data dan pembaruan kontrol visual.

Saran untuk Praktik Magang: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun