Perkenalkan, nama saya Vega Radindhi Ardhana, NIM 21050754013, dari Universitas Negeri Surabaya. Sebagai mahasiswa Program Studi S1 Teknik Mesin, saya diwajibkan mengikuti program praktik kerja untuk memenuhi 20 SKS mata kuliah wajib, dengan tujuan mendapatkan pengalaman kerja melalui kegiatan praktik industri. Saya mendapat kesempatan magang di PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
Pada tanggal 22 Januari 2024, mahasiswa magang memulai perjalanan praktik kerja lapangan di PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. yang berlokasi di Jalan Raya Surabaya – Mojokerto KM 44, Desa Kramat Temenggung, Kecamatan Tarik, Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia. Selama lima bulan, mereka terlibat aktif dalam proses produksi dan berkontribusi untuk mencapai tujuan bersama.
Metode pelaksanaan magang melibatkan partisipasi aktif, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Partisipasi aktif bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan, tetapi juga mengelola waktu, disiplin, dan tanggung jawab. Mahasiswa mengikuti arahan dan bimbingan dari pembimbing magang.
Observasi menjadi kunci dalam memahami proses kerja. Menurut Hadi (1986), observasi melibatkan proses pengamatan dan ingatan. Mahasiswa memperhatikan perilaku mesin dan operator selama wawancara. Wawancara dengan operator mesin dan kepala shift membantu mengidentifikasi permasalahan downtime mesin.
Setelah mengumpulkan data, langkah selanjutnya adalah analisis. Mahasiswa menggunakan instrumen non-repair time untuk menemukan akar masalah. Hasil analisis memberikan wawasan tentang kategori non-repair time yang perlu diperhatikan dan potensi menyebabkan downtime lama.
Kesimpulan dari penelitian ini memberikan rekomendasi konstruktif untuk penelitian masa depan. Diharapkan temuan ini akan membantu mengarahkan studi selanjutnya agar lebih efektif dan menyeluruh. Praktik kerja lapangan ini menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa dan perusahaan.
Kerja LapanganÂ
Latar belakang dari pelaksanaan Praktik(PKL) ini berawal dari tantangan yang dihadapi oleh perusahaan dalam mengelola waktu henti yang tidak terencana pada mesin-mesin produksi. Dalam periode sebelumnya, tercatat bahwa mesin-mesin di bagian produksi mengalami waktu henti yang cukup signifikan, yang berdampak pada efisiensi operasional.Â
Hal ini menimbulkan kebutuhan untuk melakukan evaluasi dan identifikasi penyebab dari waktu henti yang tidak terencana tersebut, dengan tujuan untuk mengurangi durasi dan frekuensi kejadian serupa di masa depan. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi kerugian operasional
Sebuah perusahaan yang bergantung pada mesin dan peralatan untuk operasinya tahu betapa pentingnya menjaga agar semuanya berjalan lancar. Untuk itu, mereka mengukur seberapa sering mesin mengalami kerusakan dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memperbaikinya. Mereka menggunakan istilah seperti MTBF, MTTR, dan MTTF untuk memprediksi dan menganalisis kinerja mesin.
MTBF, atau Rata-Rata Waktu Antara Kegagalan, memberi tahu mereka seberapa lama mesin biasanya bekerja sebelum mengalami masalah. MTTR, atau Rata-Rata Waktu Untuk Perbaikan, mengukur seberapa cepat mesin dapat diperbaiki dan dijalankan kembali. Sementara itu, MTTF, atau Rata-Rata Waktu Hingga Kegagalan, digunakan untuk mengetahui berapa lama mesin baru akan bertahan sebelum mengalami kerusakan pertama kali.
Perusahaan juga menerapkan strategi yang disebut Total Productive Maintenance, atau TPM, yang bertujuan untuk mengurangi kerugian dan meningkatkan kinerja mesin. Dengan melibatkan setiap karyawan dalam pemeliharaan, mereka berusaha untuk memperpanjang umur mesin dan meningkatkan produktivitas, yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan perusahaan. Keuntungan ini tidak hanya dirasakan oleh perusahaan, tetapi juga oleh karyawan, yang mendapatkan peningkatan keterampilan, keselamatan, dan kerja tim.
Pembaruan Form Laporan
Dalam upaya mengurangi waktu henti yang tidak terencana (UDT) di pabrik, sebuah form laporan baru telah dikembangkan. Form lama hanya mencatat waktu mulai dan selesai dari UDT, tanpa memberikan wawasan tentang penyebabnya. Form baru ini dirancang untuk mengidentifikasi dan mencatat Non-Repair Time (NRT), yaitu waktu ketika perbaikan tidak dilakukan meskipun mesin berhenti beroperasi.Â
Kategori NRT termasuk waktu menunggu peralatan, teknisi, spare part, dan layanan eksternal. Tujuan dari form baru ini adalah untuk mengumpulkan data yang lebih detail, memudahkan analisis masalah, mengidentifikasi penyebab utama UDT, dan menerapkan solusi untuk memangkas durasi UDT, sehingga meningkatkan efisiensi produksi.Â
Pelaksanaan Program di Converting 1B Projek ini melibatkan peningkatan efisiensi pada mesin utama di area Converting 1B, termasuk bagian Spiral, Loose Leaf, dan Pad. Dalam upaya ini, tim mengumpulkan data terkait waktu henti yang tidak direncanakan (UDT), waktu perbaikan (RT), dan waktu non-perbaikan (NRT).Â
Analisis menunjukkan bahwa sebagian besar NRT disebabkan oleh penundaan dalam mendapatkan peralatan atau menunggu teknisi. Untuk mengatasi masalah ini, tim melakukan analisis penyebab utama dan menetapkan tujuan untuk mengurangi durasi NRT, khususnya dalam kategori menunggu peralatan/tooling (MPT) dan mencari/menunggu teknisi (MMT).
Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan mengurangi waktu tunggu perbaikan (MMT) di PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk., ditemukan bahwa komunikasi yang kurang efektif antara tim produksi dan teknisi menjadi penyebab utama keterlambatan.Â
Untuk mengatasi masalah ini, diusulkan pembentukan grup WhatsApp yang memungkinkan komunikasi yang lebih cepat dan efisien, memudahkan koordinasi perbaikan, dan meningkatkan kesadaran teknisi tentang prioritas perbaikan mesin.Â
Selain itu, penambahan teknisi baru diharapkan dapat mempercepat proses perbaikan, mengurangi risiko kecelakaan kerja, dan memberikan dukungan tambahan saat teknisi lain berhalangan hadir. Dengan perubahan ini, perusahaan berharap dapat memotong durasi MMT hingga setengahnya, yang akan berdampak positif pada produktivitas dan keuntungan perusahaan.
Hasil Pelaksanaan dan Kesimpulan:
- Peningkatan Efisiensi:Â Setelah menetapkan target peningkatan efisiensi, terjadi penurunan signifikan dalam waktu tunggu dan pencarian teknisi. Inisiatif seperti pembentukan grup WhatsApp telah mempercepat komunikasi dan koordinasi, mengurangi waktu henti secara keseluruhan.
- Faktor Penyebab Penurunan: Beberapa faktor berkontribusi pada penurunan ini, termasuk peningkatan umpan balik kepada operator dan kebutuhan akan tenaga kerja tambahan untuk mengelola data dan pembaruan kontrol visual.
Saran untuk Praktik Magang:Â
Penting untuk selalu mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja. Mahasiswa magang diharapkan aktif, kreatif, dan berinisiatif dalam memperdalam ilmu serta berinteraksi dengan pembimbing1. Selain itu, pengembangan pemahaman tentang konsep-konsep seperti Efektivitas Peralatan Secara Keseluruhan (OEE), Pemeliharaan Produktif Total (TPM), dan peningkatan produktivitas sangat dianjurkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H