Perkawinan dalam Kristen adalah tentang pengorbanan, yaitu bagaiaman 2 orang yang bertemu setelah dewasa, kemudian saling mengabdi satu sama lain melebihi pengabdian terhadap orang tua.
Perkawinan dalam Kristen adalah ibadah yang paling tinggi, sesuai dengan Firman Tuhan:
Efesus 5:22
Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan.
Efesus 5: 25
Hai suami, kasihilah istrimu sebagaiaman Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya.
Kedua ayat di atas secara jelas menunjukkan bagaimana hubungan suami istri itu memerlukan pemahaman yang dalam, kesetiaan yang luar biasa, dan pengorbanan tanpa batas.
Jadi bagaimana mungkin dan bagaimana masuk akal, bunyi Firman itu bisa dikalahkan oleh UU Perkawinan sebagai berikut:
Pasal 39 (2) Perkawinan No. 1 th 1974:
Untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan, bahwa antara suami isteri itu tidak akan dapat hidup rukun sebagai suami isteri.
Dalam Alkitab, bahkan sudah dibatasi alasannya, yaitu Berzina.