RASA merupakan akronim dari Receive, Appreciate, Summarize, dan Ask.
R (Receive/Terima), yaitu  menerima/mendengarkan semua informasi yang disampaikan coachee. Perhatikan kata kunci yang diucapkan.
A (Appreciate/Apresiasi), yaitu memberikan apresiasi dengan merespon atau memberikan tanda bahwa kita mendengarkan coachee. Respon yang diberikan bisa dengan anggukan, dengan kontak mata atau melontarkan kata. Bentuk apresiasi akan muncul saat kita memberikan perhatian dan hadir sepenuhnya pada coachee tidak terganggu dengan situasi lain.
S (Summarize/Merangkum), saat coachee selesai bercerita rangkum untuk memastikan pemahaman kita sama. Perhatikan dan gunakan kata kunci yang diucapkan coachee.
A (Ask/Tanya), coach mengajukan pertanyaan berbobot berdasarkan apa yang didengar dan dirangkum (summarizing). Dengan cara ini pemahaman coach terhadap coachee lebih dalam tentang situasinya. Hasil mendengarkan yang mengandung penggalian atas kata kunci atau emosi yang sudah dikonfirmasi dan pertanyaan terbuka. Pertanyaan terbuka tersebut bisa menggunakan kata 'apa', 'bagaimana', 'seberapa', 'kapan', 'siapa', atau 'di mana' dan hindari menggunakan pertanyaan tertutup: Â 'apakah' atau 'sudahkah'.
Jika keterampilan coaching sudah meningkat maka pengembangan kompetensi guru yang diharapkan akan mampu menjadi pemimpin pembelajaran akan meningkat pula. Percakapan-percakapan coaching membantu para guru berpikir lebih dalam (metakognisi) dalam menggali potensi yang ada dalam diri dan komunitas sekolahnya sekaligus menghadirkan motivasi internal sebagai individu pembelajar yang berkelanjutan yang akan diwujudnyatakan dalam buah pikir dan aksi nyata demi tercapainya kualitas pembelajaran yang berpihak pada murid.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H