"Yasudah, aku pulang ya? Pamit sama Tante Dara nya dititip ke kamu aja ya."
Rania tersenyum mendengar nya lalu mengangguk, "Kamu hati-hati bawa motornya, jangan ngebut ya!"
"Iya Rania, sampai bertemu di hari kelulusan SMANRA."Â
Rania terkekeh. Hari kelulusan SMANRA. Hari yang menjadi akhir masa putih abu nya dengan Azka. Sekarang hanya tinggal menunggu jam saja, Rania jadi sedih mengingat nya.
Keesokan hari kini telah tiba. Hari yang ingin Rania tunda rasanya, perempuan itu tersenyum sembari memotret sosok Azka yang berada di atas panggung. Laki-laki itu menjadi deretan pertama siswa berprestasi di SMANRA.
Tangan Rania melambai ketika Azka sudah turun dari atas panggung dengan mendali yang terpasang di leher nya.Â
"Wiii, Azka siswa berprestasi pertama di SMANRA, keren."Â
"Eh?" Kaget Rania ketika Azka malah memasangkan mendali tersebut kepada Rania.Â
"Buat kamu mendali nya."
"Kok buat aku?"
"Kamu juga siswi berprestasi pertama kalau aku yang jadi guru nya." Kali ini, Rania tertawa dengan sudut bibir yang melebarkan senyum manis nya.