"Masa aku marah sama hujan si Kay, aneh kamu."
Kay ikut terkekeh renyah. "Ya, siapa tau kamu marah sama hujan. Karena hujan datang dan ngebuat hadir nya senja jadi terhalang."Â
"Aru, kenapa suka banget sama senja?" lanjut Kay dengan bertanya.
Aru tak menjawab perempuan itu malah mengambil alih cemilan yang sedang Kay makan membuat sang empu berdecak malas. Padahal Kay sedang enak-enak nya makan tetapi malah diambil oleh Aru. Dasar Aru menyebalkan!
Namun dibalik rasa kesalnya, Kay menyimpan pertanyaan yang belum Aru jawab. Tentang Aru yang sangat menyukai senja, bahkan Aru senang sekali duduk di balkon kamar sembari menunggu senja datang.Â
***
Keesokan harinya, Aru maupun Kay tak ada kegiatan apapun diluar rumah. Keduanya kini hanya menikmati hari libur sekolah di rumah Aru saja, sembari nonton film bersama.
Film dengan genre romance itu kini sedang menemani hari libur Aru dan Kay. Tak lupa, cemilan yang menambah kesan asyik dalam menonton film. Aru dan Kay sama-sama terdiam menonton film genre romance itu dengan sesekali mereka mengomentari alur dari filmnya.
"Itu si cewek sama kaya kamu, Ru. Suka sama senja." Kay bersuara ketika melihat tokoh utama perempuan dalam film juga sama seperti Aru, penyuka senja.
Aru terkekeh geli mendengarnya. "Banyak kali Kay yang suka sama senja."
"Iya si, cuma yang selalu rajin nunggu senja dateng kaya nya kamu doang deh Ra," jawab Kay.