"Looooh, hati -hati kenapa atuh, Kang ? "
" Yaaah..., berarti sekarang teh, ci Teh Ve punya penggemar rahasia, penggenar gelap! Yang selalu mengawasi! " Lanjutnya sambil memasukkan strawberry ke mulutnya.
" Yakin niiih bukan Kang Inin yang ngerjain Ve ?"
"Eeeeeh ngapain atuh sayah gelap -gelapan seperti ituh? Sayah mah terang -terangan saja kalo suka ke Teh Ve mah :" Jawab Kang Inin sambil membenarkan rambut kribo nya.
" Suka apah ? " Tanya ku menyelidik.
"Ya sukaaaa atuuuh... masa ga ngerti...." Kali ini Kang Inin menjawab dengan mesem -mesem sambil gigitin daun strawberry.
"Iyaaaah Ve ngerti, kok ! Kang Inin emang suka daun - daunan. Makanya Ve minta tolong kang Inin , untuk bantu Ve mencabuti rumput - rumput liar di kebun." Aku akhirnya tak kuasa menahan tawa demi melihat kang Inin yang sedari tadi tak henti -henti memasukkan rumput dan daun strawberry ke mulut. Kang Inin tersadar dan memuntahkan semua daun yang ia kunyah.
Kamipun tertawa di ujung senja ,di kebun strawberry. Tawa yang sebenarnya terus menyiratkan tanya di hati ku. Siapa gerangan si pengirim anggrek.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H