Di era globalisasi, Indonesia telah menggunakan teknologi yang hampir semua berbasis digital dalam kehidupan masyarakat. Perubahan mengenai gaya hidup  masyarakat yang berhubungan dengan tekstual dan visual merupakan implementasinya.Â
Perkembangan teknologi yang sangat pesat memberikan berbagai hal yang baru kepada masyarakat untuk menerapkannya.Â
Oleh karena itu, teknologi informasi dan komunikasi dapat menjadi sarana dan solusi cerdas sesuai permasalahan lingkungan yang dihadapi sekarang. Salah satu teknologi informasi tersebut adalah penggunaan paperless untuk meminimalkan penggunaan kertas.Â
Paperless adalah bentuk baru dari kertas yang biasa di gunakan (HVS, buram, dll) sebagai upaya pengurangan sampah kertas dan masalah lingkungan lain yang dihasilkan dari produk kertas.Â
Paperless adalah suatu kegiatan menyimpan dokumen dengan cara menggunakan kertas elektronik, yang bisa mencakup data, audio, data video, foto ataupun catatan data.Â
Paperless menjadi hal yang baru dalam perkembangan teknologi ramah lingkungan karena masih jarang banyak diterapkan dalam berbagai bidang.Â
Dalam penggunaanya, paperless memiliki kelebihan yaitu efisiensi waktu, hemat biaya, ramah lingkungan, manajemen dokumentasi lebih baik, meningkatkan produktivitas, lebih mudah berbagi dokumentasi atau informasi, aman dalam menyimpan informasi, membantu lingkungan, komunikasi tidak terbatas ruang/waktu, dan menambah nama baik organisasi/perusahaan dalam bidang lingkungan (Firdausy dan Artha, 2012).Â
Sedangkan dalam konteks lingkungan, paperless merupakan suatu cara mengurangi penggunaan pohon untuk bahan baku kertas. Hal tersebut berdasarkan fakta bahwa penebangan pohon terjadi setiap tahun dengan jumlah yang hampir 4 miliar pohon di seluruh dunia. Nilai tersebut mewakili sekitar 35 persen dari jumlah semua pohon yang ditebang.Â
Meskipun demikian, kertas tidak mudah tergantikan fungsinya karena kertas masih dianggap penting dalam berbagai kegiatan. Kecenderungan perspektif ini dapat diatasi dengan adanya penerapan paperless di beberapa sektor potensial seperti pemerintahan, perusahaan, dan lembaga pendidikan.Â
Penerapan pada lembaga pendidikan dapat dimulai dari pembuatan absensi elektronik hingga penggunaan yang dominan seperti tugas dan pemberkasan.Â
Dalam sektor perusahaan sebaiknya menggunakan paperless untuk mengurangi penggunaan kertas dalam surat menyurat dan pembuatan dokumen dalam sebuah kantor.Â