Mohon tunggu...
Muhammad VazaRizki
Muhammad VazaRizki Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Ilmu Politik

Mahasiswa UIN Jakarta, ilmu politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Reuni 212 Propaganda Singkirkan Ahok

11 November 2022   12:32 Diperbarui: 11 November 2022   12:33 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Massa Anti-Ahok menyambut baik pemenjaraan mantan Bupati Belitung Timur. Namun, pendukung Ahoke mengambil sikap sebaliknya. Mereka bertindak sebagai solidaritas untuk Ahok yang menjadi korban kejahatan di berbagai tempat.

Dalam buku How to Propaganda Works yang di canangkan oleh Jason Stanley disebutkan bahwa Dalam Bagaimana Propaganda Bekerja, Jason Stanley menunjukkan bahwa ini membutuhkan perhatian lebih. Ia menelaah betapa cerdiknya propaganda, bagaimana propaganda itu meruntuhkan demokrasi, terutama cita-cita deliberasi dan kesetaraan demokrasi, dan bagaimana propaganda itu telah merusak demokrasi di masa lalu.

Propaganda Stanley menyoroti kekurangan demokrasi liberal dan memperkenalkan teori politik demokratis yang berdasarkan sejarah sebagai jendela penyalahgunaan kosakata demokrasi untuk tujuan propaganda egois. Dia mengacu pada contoh-contoh sejarah seperti restrukturisasi sistem sekolah umum di Amerika Serikat pada awal abad ke-20 dan meneliti bagaimana bahasa demokratis digunakan untuk mengaburkan realitas yang tidak demokratis. Menggambar pada berbagai sumber seperti teori feminis, teori ras kritis, epistemologi, semantik formal, teori pendidikan, dan psikologi sosial dan kognitif, ia mengeksplorasi sifat manipulatif dan munafik dari keyakinan dan ideologi yang cacat.Penjelasan filosofis menjelaskan bagaimana ketidaksetaraan sosial muncul dan mengabadikan. Rasisme umum di Amerika Serikat sebagai ketidakadilan.

Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa metode yang dilakukan oleh para pelaku politik yang berkaitan dengan 212 adalah dengan memanfaatkan kelompok organisasi. Mereka menjalankan propaganda tersebut dengan dalih penistaan agama yang dilakukan Ahok untuk menyingkirkan Ahok pada kontestasi Pilkada 2017.

Disisi lain bukti yang saya analisis dari adanya aktivitas propaganda ini adalah sumber daya dalam hal akomodasi para simpatisan. Dikatakan bahwa hampir simpatisan hadir dari seluruh kota di Indonesia tentu saja cukup aneh jika dengan sukarela mayoritas mereka datang tanpa adanya dukungan logistik dan transportasi, atau bahkan dukungan finansial.

Dalam agenda ini penulis menganalisis milyaran uang berputar demi menyokong adanya reuni ini, penulis yakin bahwa ada tokoh-tokoh besar yang ada dibalik reuni 212. Bila kita menganalisis lebih jauh, pemikiran kritis dan keberhasilan ahok dalam mengelola DKI bisa saja menjadi acuan bahwa tidak menutup kemungkinan ahok akan berpartisipasi dalam agenda pilpres selanjutnya. Bisa saja memang reuni ini adalah pencegahan untuk agenda politik yang lebih besar didepan. Bisa dinilai ahok adalah salah satu calon unggul untuk bisa maju keranah politik yang lebih besar lagi, seperti berkantor di Istana mungkin?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun