Mohon tunggu...
Vau-G
Vau-G Mohon Tunggu... Wiraswasta -

" ...Menulis merupakan salah satu kesempatan berbagi hal baik (berupa inspirasi, pengalaman, dan pengetahuan) kepada banyak orang dalam jangkauan ruang lintas waktu yang jauh ke depan. Salam Olah Kata & Pikiran...Terus mem-Baca, me- Nelaah & me-Nulis..."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tahun Baru Imlek - Festival Musim Semi

29 Januari 2016   21:30 Diperbarui: 31 Januari 2016   13:27 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1.        Tidak menyapu dari hari pertama sampai hari ketiga. Hal ini dipercaya agar tidak menyapu rezeki Tahun Baru ( terdapat pula dalam catatan  seorang wanita Amerika yang bersuamikan orang Tionghoa  dalam buku  “Akoe Poenja Pernikahan dengen Saorang Tionghoa”; hal 102; Djakarta; 1922).

2.       Tidak pula boleh berkelahi atau berkata kasar, memecah atau merusak sesuatu, dan  tidak boleh menangis. Menangis akan mendatangkan kesedihan bertubi-tubi selama setahun penuh.

3.       Mencuci rambut pada hari pertama di tahun baru juga dihindari. Hal ini sama dengan membuang keberuntungan.

4.       Orang Tionghoa akan berusaha tidak berutang di tahun yang baru. Semua tagihan tersebut harus dilunasi sebelum pergantian tahun.

5.       Tidak mengucapkan kata-kata negatif seperti miskin, mati, hilang, rusak, sakit, kalah dan lain-lain.

6.       Tempat menyimpan beras diisi penuh. Agar tidak terjadi kelaparan sepanjang tahun baru.

7.       Tidak minum obat agar tidak menjadi sakit sepanjang tahun.

8.       Tidak memakan bubur pada hari pertama Tahun Baru. Karena pada zaman dahulu, bubur sebagai simbol kemiskinan.

9.       Anak perempuan yang telah menikah akan mengunjungi orang tuanya di hari kedua tahun baru. Hari pertama akan banyak kunjungan di keluarga suami. Sehingga harus turut membantu melayani.

 

Makanan Tahun Baru Imlek

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun