Membentuk Karakter Anak Melalui Outdoor Learning oleh PPMT Unimma

MAGELANG-Mahasiswa PPMT 4 (Pengabdian Pada Masyarakat Terpadu 4) Universitas Muhammadiyah Magelang memberikan bimbingan pendidikan karakter diera new normal melalui bimbingan belajar dengan metode outdoor learning guna membentuk karakter pada anak. 

Program bimbingan belajar ini dilaksanakan selama satu setengah bulan di Kampung Malanggaten Rt 05 Rw 10, Rejowinangun Utara, Magelang Tengah, Kota Magelang. Tujuan dari diadakannya program ini yaitu untuk membentuk karakter anak anak khususnya anak anak usia Sekolah Dasar. Yang mana dimasa pandemi seperti sekarang ini, pendidikan karakter pada anak-anak sangat dibutuhkan untuk menghadapi kemajuan zaman yang semakin canggih.  

Berkaca dari pembelajaran daring yang sekarang tengah dilakoni oleh sebagian besar pendidikan yang ada di Indonesia, terutama di Kampung Malanggaten Rt 05 Rw 10, Rejowinangun Utara, Magelang Tengah, Kota Magelang, banyak sekali orangtua yang mengeluhkan anaknya kurang mendapat pendidikan karakter karena terbatasnya interaksi tatap muka antara guru dengan murid. 

Maka dari itu mahasiswa PPMT 4 Universitas Muhammadiyah Magelang melakukan pendampingan bimbingan belajar dengan metode outdoor learning untuk anak anak usia sekolah dasar di Kampung Malanggaten.

Maka dari itu Kelompok PPMT Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang melakukan pendampingan bimbingan belajar dengan metode Outdoor Learning di era new normal untuk anak anak usia sekolah dasar di Kampung Malanggaten.

Dengan TIM PPMT yang diketuai oleh Tri Mardiana, M.Pd. dan beranggotakan Anisa Nur Azizah, Putri Febiyani, Tri Amalia, Fathul Hidayah dan Yunia Dwi.  

Kegiatan bimbingan belajar pendidikan karakter ini diadakan selama kegiatan KKN-PPMT berlangsung tepatnya mulai Senin, 27 Desember 2021 sampai Kamis , 13 Januari 2022 Selama kegiatan bimbingan belajar ini berlangsung, kelompok PPMT selalu menerapkan protokol kesehatan. Adapun kegiatan ini dilaksanakan dengan mengumpulkan semua anak anak usia sekolah dasar diKampung Malanggaten terutama RT 05 RW 10. Berikut adalah kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan PPMT 4 Universitas Muhammadiyah Magelang.

Pertemuan pertama , anak anak diajak untuk membuat batik jumputan secara berkelompok, dalam hal ini pendidikan karakter yang diajarkan adalah karakter toleransi , kerja keras dan kreatif. Yang mana dalam pelaksanaannya anak anak diberikan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat batik jumputan, kemudian mereka harus membuat sekreatif mungkin namun mereka harus tetap bekerjasama dengan anggota lain dalam satu kelompok.

Pertemuan kedua yaitu anak anak diajak untuk belajar tentang peran setiap anggota keluarga. Dalam hal ini karakter yang hendak dicapai adalah karakter religius, karakter mandiri dan karakter demokratis. Adapun lanjutan dari pembelajaran pertemuan kedua ini, anak anak diminta untuk menuliskan kegiatan membantu orangtua yang telah mereka lakukan selama kegiatan bimbingan belajar berlangsung.

Pertemuan ketiga yaitu kegiatan outbond 1. Outbond 1 dilaksanakan dengan permainan berkelompok seperti estafet sarung, bisik bisik dan estafet tepung. Karena outbond 1 dilaksanakan disekitar kampung Malanggaten, maka dari itu anak-anak juga diberi tantangan untuk mengambil sampah disepanjang perjalanan mereka. Adapun karakter yang hendak dicapai dalam kegiatan ini adalah karakter peduli lingkungan, karakter tanggung jawab, karakter toleransi, kerjasama dan karakter disiplin.  

Pertemuan keempat yaitu membuat makanan. Pertemuan keempat dilaksanakan dengam membuat es buah coklat dan bakso bakar. Dalam hal ini karakter yang hendak dicapai yaitu karakter mandiri, karakter kerjasama, disiplin dan karakter toleransi. Dengan adanya kegiatan seperti ini maka diharapkan anak-anak dapat mempunyai bekal untuk berwirausaha dimasa mendatang.

Pertemuan kelima yaitu menonton film edukasi. Dalam kegiatan ini anak-anak diajak untuk menonton film berjudul "Sepatu Dahlan". Setelah menonton film edukasi, anak anak diajak untuk menyebutkan pesan pesan apa saja yang dapat dipetik dari film tersebut. Salah satunya yaitu kita harus berusaha menggapai cita-cita kita walaupun banyak sekali tantangannya. Adapun nilai karakter yang hendak dicapai dalam kegiatan ini adalah karakter religius, cinta tanah air, kerja keras, tanggung jawab dan karakter sosial.

Pertemuan keenam yaitu lomba-lomba. Kegiatan perlombaan dalam pertemuan lima ini terdiri dari estafet karet gelang, merias wajah, tari balon berpasangan dan mencari koin dalam tepung. Adapun karakter yang hendak dicapai dalam kegiatan perlombaan ini adalah karakter kerjasama, tanggungjawab, toleransi, disiplin dan bekerja keras.

Pertemuan ketujuh yaitu outbond 2. Dalam kegiatan outbond 2 ini, anak-anak diajak untuk mengunjungi Taman Kyai Langgeng. Yang mana di taman tersebut anak-anak diajak untuk mengenal satwa satwa yang ada di taman tersebut, kemudian anak-anak diberi tugas untuk menyebutkan ciri ciri dari flora dan fauna yang ada di taman tersebut. Adapun karakter yang hendak dicapai dalam kegiatan outbond ini adalah disiplin, mandiri dan rasa ingin tahu.

Pertemuan kedelapan yaitu perpisahan. Dalam kegiatan perpisahan ini anak-anak diajak untuk menonton kegiatan mereka selama mengikuti acara PPMT yang diselenggarakan di Kampung Malanggaten. Kemudian dilanjutkan dengan pembagian hadiah dari lomba lomba sebelumnya dan pembagian kenang-kenangan. Acara perpisahan ditutup dengan ucapan terima kasih kakak kakak PPMT kepada anak-anak yang mau mengikuti bimbingan belajar tersebut. Adapun karakter yang hendak dicapai dalam kegiatan ini adalah toleransi dan demokratis.

Dari kegiatan bimbingan belajar melalui metode Outdoor Learning yang diadakan oleh kelompok PPMT 4 di Kampung Malanggaten tersebut didapatkan data bahwa kehadiran peserta bimbingan belajar adalah diatas 95%. Dan hasilnya peserta bimbingan belajar tersebut lebih memahami tentang hak dan kewajiban sebagai pribadi yang berkarakter baik dirumah , disekolah, maupun dimasyarakat. Orangtua peserta bimbingan belajar juga sangat mengapresisi kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa PPMT 4 Universitas Muhammadiyah Magelang tersebut karena terdapat perubahan dalam sikap para peserta bimbingan belajar.