Lagi Rame!

[Isi Survei] Yuk, Sama-sama Kita Bikin Kompasiana Jadi Lebih Baik!

Yura Yunita: Bisa? "Aku Gak Bisa, Yura"

Lagi Ramai Pada Pakai Hengpon Jadul

Tradisi Medali Eko Yuli Terhenti di Olimpiade 2024

Efek Penyediaan Alat Kontrasepsi bagi Pelajar

Tantangan dan Peluang Menuju Rupiah Digital

Raden Ayu Nova Lurra ( Lintang'ku ) Mohon Tunggu... lainnya -

\r\n- &#34; Setetes demi tetes Hujan yang turun adalah \r\n pembekuan dari Do&#39;a yang menggantung pada \r\n langit langit Surga yang terjatuh ke Bumi lantas\r\n menguap ke Arsy menuju yang terkasih. &#34; \r\n\r\n- &#34; Sesuayangan yg ta teganti en memang ta ada \r\n terpantas&#39;e mengganti \r\n be&#39;bilamana nafas&#39;e telah menyatu\r\n serumpama Ruh yang mengecup mesra do&#39;a\r\n\r\n ( dedicated to : Raden Ayu Nova Lurra )

Puisi

Chemical Biotin Carbon dioxide

26 Mei 2011 03:34 Diperbarui: 26 Juni 2015 05:13 33

+

Laporkan Konten

Laporkan Akun

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ta sesampai..

ta sesampai..

pada yg semampai..

kabarkanlah wahai seruling..

bahwasanya..

tetaplah sesuayangan..

se'satu satunya..

demikian

hehatur sesuwun.

tanpa nama , label ,..

cause hati ta penah salah menunju hati yg di sesuayanginya..

begitu juga jiwa.

HALAMAN :

1
2
3
4

LIHAT SEMUA

Mohon tunggu...

Lihat Puisi Selengkapnya

Beri Komentar

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

TAG

puisi

fiksi

Laporkan Konten

Laporkan Akun

Akun Terverifikasi

Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.

Pelajari selanjutnya.