Mohon tunggu...
Varhan AZ
Varhan AZ Mohon Tunggu... Auditor - Penyemangat

Beneficial #ActivistPreneur

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Penegakan Hukum dan Aturan Tegas untuk Pilkada 2020 Berjalan Aman Tanpa Kerumunan

24 September 2020   21:17 Diperbarui: 24 September 2020   21:20 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aparat TNI Polri yang dilibatkan sudah punya sistim koordinasi yg terstruktur hingga ke Desa, adanya Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas jadi ujung tombak pengawasan. Selain itu setiap Polres juga pasti menugaskan LO kepada paslon, dimana Polsek juga memiliki LO untuk memantau Tim Ses Paslon di setiap kecamatan.

Tindakan tegas aparat juga akan sulit dilakukan, bila regulasi dan jadwal Pilkada masih menimbulkan potensi keramaian. Agar tidak ada keramaian, sudahi saja, tidak boleh ada kampanye terpusat dengan konsentrasi masa, berapapun itu. Kampanye yang boleh hanya melalui online, iklan, alat peraga dan door to door campain, sama seperti di Singapura yang terbukti berhasil.

Ide Kotak suara keliling yang ditawarkan KPU menjadi brilian bila diterapkan dengan benar. Dalam proses kelilingnya harus diawasi dikawal oleh unsur terkait. Petugas TPS, TNI, Polri, Panwas, Dan Saksi2 Paslon juga petugas kesehatan.

Pengawal Kotak ini harus dipastikan sehat, dan tidak menimbulkan kerumunan, orang2 yang mengikuti diluar tim tersebut tidak diperbolehkan. Selanjutnya saat mendatangi calon pemilih, harus diukur suhu dan dipastikan sehat, Petugas kesehatan harus memakai APD lengkap.

Dalam proses pemungutan suara juga harus dilakukan didepan rumah pemilih, agar tidak ada potensi penyelewengan. Bilik suara portable, dan alat terkait seperti busa, paku, tinta, Hand Sanitizer harus dibawa serta untuk pemilih memilih dengan LUBER.

Bila akan diterapkan demikian, potensi keramaian akan terhindarkan, kita tidak perlu ke TPS, bahkan TPS tidak lagi diperlukan, karena sudah mendatangi pemilih langsung. Metode ini juga berpotensi  bisa meningkatkan partisipasi pemilih.

Pada akhirnya kita harapkan Pilkada 2020 dapat berjalan dengan benar dan menghasilkan Pemipin daerah yang baik untuk rakyat. Kevacuman kepemimpinan definitif justru akan menimbulkan masalah baru. Oleh karena itu Bismillah, kalau mau Pilkada dijalankan, poin2 pembahasan diatas, harga mati harus dilakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun