Mohon tunggu...
Varhan AZ
Varhan AZ Mohon Tunggu... Auditor - Penyemangat

Beneficial #ActivistPreneur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memanggil Patriot Bangsa

26 Juli 2017   08:27 Diperbarui: 26 Juli 2017   09:02 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada lagi kisah dua warga negara indonesia yg terpaksa ikut wajib militer singapura karena ketentuan residential visa disana. Bukan salah mereka, karena mereka terpaksa regulasi yang ada. Yang menyedihkan ada mahasiswi yg memilih menjadi tentara, untuk mendapatkan warga negara amerika. Shame on you. Malu! Betapa Presiden Habibie menolak status Warga Kehormatan Jerman karena prestasi beliau tidak mau kehilangan kewarganegaraan Indonesianya. Proud of you.Bangga!

Menjadi indonesia, adalah anugrah terbesar yang disematkan tuhan dalam hidup kita. Sebuah anugrah yang harus dijaga dan disyukuri. Seorang Patriot sejati takkan meninggalkan tumpah darahnya. "Benar, Salah ini negaraku." (Carl Churz, 1829-1906) Bila bisa memilih dilahirkan dimana dan menjadi siapa, kita pasti akan memilih menjadi bagian dari negara sejahtera yang adidaya. Namun karena tidak bisa, takdir memilihkan kita menjadi seorang Indonesia, cinta yang harus kita bela, hingga ujung masa bernyawa 

"Siapa yang berperang supaya kalimat Allah itu mulia (tinggi) itulah yang disebut jihad di jalan Allah." (HR. Bukhari no. 7458 dan Muslim no. 1904)K

Karenasesungguhnya membela bangsa dan negara adalah ibadah, maka niatkan ini semua karena Allah.

Jaga bangsa ini dengan seberapapun pengorbanan yang dibutuhkan, atau hancur bersama seiring hilangnya nama Indonesia dari sejarah, dibalik kenangan anak cucu kita nanti.

Dan Indonesia memanggil patriotnya.

Oleh : Varhan Abdul Aziz

Ketua Umum Jaring Pemuda Lira Indonesia (JARING MAHALI)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun