1. Prevalensi Primer
Pencegahan yang dilakukan agar individu tidak terjerumus dalam mengkonsumsi alkoholisme dengan cara melakukan Penyuluhan ke sekolah maupun ke masyarakat tentang bahaya atau akibat dari mengkonsumsi alkohol bagi kesehatan fisik maupun psikis.
2. Prevalensi Sekunder
Treatment perilaku maladaptive dilakukan dengan pembinaan terhadap individu agar setiap individu dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, disamping mempertinggi daya tahan individu terhadap stresor kehidupan yang sering dialaminya. Dalam upaya ini dokter/psikiater diharapkan mampu memperkenalkan defence mechanism yang bersifat mature. Pembinaan lingkungan dilakukan untuk menciptakan kondisi hidup bermasyarakat yang lebih baik. Dalam upaya ini diperkenalkan pentingnya basic need (kebutuhan dasar) pada masyarakat, juga tentang treatment)
3. Prevalensi Tersier
a. Penanganan di Rumah Sakit
Penghentian alkohol, yaitu detoksifikasi dapat berjalan sulit baik secara fisik maupun psikologis, dan biasanya memerlukan waktu sekitar sebulan karena banyak penyalahgunaan yang juga menyalahgunakan obat penenang ketika diberikan oleh rumah sakit. Beberapa rumah sakit mencoba untuk menghentikan penggunaan obat-obat penenang dibandingkan penggunaan alkohol secara total.
b. Penanganan Biologis
Food And Drug Administration telah menyetujui obat yang menghambat aktifitas endorfin yang dirangsang oleh alkohol, sekaligus mengurangi ketagihan. Meskipun tidak secara khusus ditargetkan untuk mengatasi masalah minum berlebihan, beberapa obat psikoaktif tertentu biasa digunakan untuk menangani berbagai masalah yang berhubungan dengan kebiasaan minum karena mengandung antidepresan.
c. Alcoholics Annonymous
Alcoholics Annonymous adalah kelompok terapi yang didirikan tahun 1935. Kelompok ini melakukan pertemuan secara rutin untuk memberitahukan bahwa mereka adalah seorang alkoholik, dan banyak yang sudah sembuh memberikan kesaksian mengenai ketergantungan alkohol dan bagaimana kehidupan mereka setelah tidak bergantung lagi dengan alkohol.