Studi dari National Center for Education Statistics (NCES) pada tahun 2020 menunjukkan bahwa 29% siswa merasa "sangat tertekan" atau "sangat cemas" terkait dengan pekerjaan sekolah mereka, yang dapat mengurangi motivasi belajar.
- Dampak Pandemi COVID-19
Menurut laporan UNESCO tahun 2021, pandemi COVID-19 mengakibatkan gangguan pendidikan bagi lebih dari 1,6 miliar siswa di seluruh dunia. Gangguan ini menyebabkan penurunan motivasi belajar karena pembelajaran jarak jauh yang tidak optimal dan kurangnya interaksi sosial.
Sebuah survei oleh American Psychological Association pada tahun 2020 menunjukkan bahwa 81% siswa melaporkan peningkatan tingkat stres akibat transisi mendadak ke pembelajaran online, yang mempengaruhi semangat mereka untuk belajar.
- Kesenjangan Digital
Laporan dari World Bank pada tahun 2020 menunjukkan bahwa sekitar 1,3 miliar anak tidak memiliki akses internet yang memadai untuk pembelajaran jarak jauh, yang mengurangi akses mereka ke pendidikan berkualitas dan menurunkan semangat belajar.
Â
Faktor-Faktor Penyebab Menurunnya Semangat Belajar
- Kesenjangan Sosial-Ekonomi
Siswa dari latar belakang ekonomi yang kurang mampu sering kali menghadapi tekanan tambahan untuk membantu perekonomian keluarga, mengurangi waktu dan energi yang bisa mereka dedikasikan untuk belajar.
- Tekanan Akademis
Tekanan untuk mencapai prestasi akademis yang tinggi dapat menyebabkan stres dan kecemasan, yang berdampak negatif pada motivasi belajar. Menurut survei oleh Pew Research Center pada tahun 2019, 70% remaja merasa stres akibat tekanan untuk berprestasi di sekolah.
- Kualitas Pengajaran dan Kurikulum
Kurikulum yang tidak relevan atau metode pengajaran yang kurang menarik dapat membuat siswa kehilangan minat untuk belajar. Sebuah studi oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) pada tahun 2018 menunjukkan bahwa siswa yang merasa kurikulum tidak relevan dengan kehidupan mereka cenderung memiliki motivasi belajar yang lebih rendah.
- Gangguan Teknologi
Penggunaan gadget dan media sosial yang berlebihan dapat menjadi distraksi yang signifikan, mengurangi fokus dan waktu yang dihabiskan untuk belajar. Sebuah studi oleh Common Sense Media pada tahun 2018 menemukan bahwa rata-rata remaja menghabiskan sekitar 7 jam per hari di depan layar untuk aktivitas non-akademis.
- Kurangnya Dukungan Emosional dan Sosial
Dukungan dari keluarga, teman, dan guru sangat penting dalam membangun motivasi belajar. Siswa yang merasa kurang mendapatkan dukungan emosional dan sosial cenderung menunjukkan semangat belajar yang lebih rendah.